Realisasi Investasi 2022 Lampaui Target, Didominasi Modal Asing
Realisasi investasi sepanjang 2022 mencapai Rp 1.207 triliun atau melampaui target Rp 1.200 triliun. Sebanyak 54,2% dari realisasi investasi tersebut merupakan penanaman modal asing atau PMA.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, capaian investasi tersebut naik 34% dibandingkan 2021. Investasi tersebut mampu menyerap 1,3 juta tenaga kerja.
Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pada awalnya banyak orang yang tidak percaya bahwa target realisasi investasi tersebut tercapai. Namun ternyata, target investasi Rp 1.200 triliun itu bisa dilampaui.
"Ini merupakan pertumbuhan investasi terbesar yang mencapai 34%," kata Bahlil saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/1).
Realisasi investasi tersebut terdiri dari Penanaman modal Dalam Negeri atau PMDN sebesar Rp 552, 8 triliun atau sebesar 45,8%. Jumlah tersebut naik 23,6% dibandingkan sebelumnya.
Sementara realisasi PMA mencapai Rp 654,4 triliun atau sebesar 54,2%. Investasi asing tersebut naik 44,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kita harus bersyukur di tengah kegelapan eknomi global, FDI yang masuk Indonesia tetap tumbuh 44,2%," ujarnya.
Bahlil mengatakan bahwa pertumbuhan PMA tersebut merupakan dampak dari kebijakan Presiden Joko Widodo. Hal ini merupakan bukti kepercayaan investor pada Indonesia.
Adapun lima besar negara yang melakukan investasi di Indonesia adalah:
1. Singapura sebesar US$ 13,3 miliar
2. Cina sebesar US$ 8,2 miliar
3. Hongkong sebesar US$ 5,5 miliar
4. Jepang sebesar US$ 3,6 miliar
5. Amerika Serikat sebesar US$ 3,3 miliar.
Realisasi investasi Indonesia mengalami tren peningkatan tiap tahun selama periode 2017-2021, dengan rata-rata kenaikan sebesar 6,9%. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi RI pada 2017 berjumlah Rp692,8 triliun.
Kemudian di tahun-tahun berikutnya nilainya terus naik seperti terlihat pada grafik, hingga mencapai Rp901 triliun pada 2021.