Dijual Murah, Pembelian Daging Kerbau Impor Dibatasi 2 Kg per Orang
Perum Bulog akan menyalurkan 18 ribu ton daging kerbau impor dari India ke pasar tradisional dan ritel modern. Daging kerbau impor tersebut akan dijual maksimal Rp 90.000 per kg.
Harga daging kerbau impor itu lebih murah dari rata-rata harga daging sapi nasional yang mencapai Rp 138.600 per kg, berdasarkan data hargapangan.id. Namun, penjualan daging kerbau impor dibatasi maksimal hanya 2 kg per orang.
"Jadi masyarakat tidak boleh membeli borongan, ini pembeliannya dibatasi ya, nanti satu orang maksimal 2 kg," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (12/4).
Buwas mengatakan, pembelian lebih dari 2 kg hanya diperbolehkan untuk masyarakat yang berkecimpung di dalam usaha rumah makan seperti Warung Nasi, ataupun Warung Tegal (Warteg). Sedangkan untuk konsumsi rumah tangga dibatasi pembeliannya maksimal 2 kg per orang.
Ia mengatakan, pembelian daging impor kerbau maksimal 2 kg tersebut akan diawasi oleh koordinator pedagang di masing-masing pasar tradisional dan ritel modern. Selain itu, Satgas Pangan juga akan selalu mengupayakan untuk mengawasi agar tidak terjadi kecurangan.
Buwas mengatakan, daging kerbau impor tersebut sudah dikemas per 1 kg dan akan dijual ke konsumen sebesar Rp 85.000 - Rp 90.000 per kilogram. Kemasan daging impor tersebut sudah tercantum Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp 90.000 untuk mencegah pedagang menjual lebih mahal dari ketentuan.
Dijamin Halal
Buwas menjamin daging impor kerbau itu 100% halal karena sudah terferivikasi. Sehingga dia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak merasa khawatir terhadap kualitas daging tersebut.
"Jadi daging ini halal, dari sana (India) sudah ada sertifikat halal, sampai di sini juga ada sertifikat halalnya. Jadi jangan khawatir, aman. Tidak ada PMK juga," kata Buwas
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaluddin Iqbal, mengatakan tim Bulog telah datang langsung ke India untuk memastikan kualitas daging kerbau yang dibeli terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Dia meminta masyarakat tidak khawatir terhadap kemungkinan penularan wabah tersebut.
"Kami sudah lakukan uji sampel dan terbukti daging tersebut bebas dari PMK," ujarnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi daging kerbau di Indonesia hanya mencapai 20,9 ribu ton sepanjang 2021. Itu pun sudah mengalami kenaikan 13,2% dari total produksi tahun 2020 yang jumlahnya 18,5 ribu ton.
Jika dilihat dari wilayah penghasilnya, Aceh tercatat sebagai provinsi dengan produksi daging kerbau terbanyak nasional, dengan kapasitas 2,4 ribu ton sepanjang 2021. Kemudian Nusa Tenggara Timur mampu memproduksi daging kerbau sebesar 2,1 ribu ton, Jawa Barat produksi 2,05 ribu ton, dan Sumatera Barat produksi 1,84 ribu ton sepanjang tahun lalu.
Kapasitas produksi tersebut berada jauh di bawah kebutuhan nasional. Sebagai gambaran, untuk bulan April 2022 saja Kementan memperkirakan total kebutuhan daging sapi dan kerbau bisa mencapai 92,53 ribu ton.