Jokowi Lobi Kanselir Jerman Percepat Pembahasan IEU-CEPA
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, salah satunya membahas Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA. Jokowi menekankan pentingnya kesetaraan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
"Presiden meminta dukungan Jerman agar perundingan IEU-CEPA dapat segera dituntaskan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Selasa (18/4).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kanselir Olaf berkomitmen untuk memfasilitasi percepatan pembahasan IEU-CEPA. Menurutnya, Kanselir Olaf mengakui ada beberapa isu ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Oleh karena itu, Airlangga mengumumkan pendekatan yang digunakan dalam perundingan selanjutnya akan lebih pragmatis untuk mempercepat perundingan IEU-CEPA. Pasalnya, IEU-CEPA dapat digunakan sebagai platform kerja sama ekonomi antara negara-negara di Eropa dan Indonesia.
Airlangga menilai pamor Indonesia di Benua Biru cukup baik setelah menjadi negara mitra Hannover Messe sebanyak tiga kali. "Dari segi teknologi dan kerja sama ada beberapa kesamaan dan rencana jangka panjang ke depan," kata Airlangga.
Presiden Jokowi menargetkan perundingan Perjanjian Komprehensif Kemitraan Ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-EU CEPA rampung pada tahun ini. Untuk itu, Kepala Negara akan membentuk gugus tugas atau task force khusus terkait penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA dalam waktu dekat.
Salah satu strategi task force adalah meningkatkan intensitas komunikasi dengan pemerintahan Jerman. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket, pernah mengatakan perjanjian Indonesia-EU CEPA diperkirakan mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 4,6 miliar euro sampai 5,2 miliar euro pada 2032. Adapun, perundingan negosiasi terkait Indonesia-EU CEPA telah berlangsung sebanyak 12 putaran.
Perundingan putaran ke-12 adalah putaran penuh pertama setelah pertemuan terakhir pada November 2021. "Delegasi Indonesia dan EU berkomitmen untuk mempercepat perundingan sesuai instruksi Presiden kedua negara,” ujar Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Johni Martha, yang dikutip dalam keterangan resmi pada Kamis (22/12/2022).
Putaran ke-12 membahas 15 isu, yaitu perdagangan barang; ketentuan asal barang; instrumen pengamanan perdagangan; hambatan teknis perdagangan; cukai dan fasilitasi perdagangan; perdagangan jasa; investasi; penyelesaian sengketa investasi; pengadaan pemerintah; perdagangan dan pembangunan berkelanjutan; transparansi dan good regulatory practice; mutual administrative assistance; penyelesaian sengketa; ketentuan institusional; serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.
Perundingan IEU-CEPA diluncurkan sejak 18 Juli 2016, dan berlangsung sebanyak 11 putaran baik secara langsung maupun virtual. Putaran ke-13 direncanakan pada awal Februari 2023 di Indonesia.