Luhut Bidik Produsen Mobil Listrik Cina BYD Investasi di Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap produsen mobil listrik asal Cina, BYD atau Build Your Dreams, bisa segera melakukan investasi di Indonesia. Pekan lalu, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan pabrikan mobil listrik tersebut di Shenzen, China.
Nota kesepahaman tersebut membahas tentang penjajakan potensi investasi dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia. Hal itu diungkapkan Luhut dalam acara China (Sichuan)-Indonesia Economic and Trade Conference, di Jakarta, Senin malam (29/5).
“Per hari ini kita punya Wuling dengan Hyundai. Menyusul kita akan dapat mungkin BYD. Kita mungkin harap lagi yang lain, karena kita punya semua elemen untuk ekosistem kendaraan listrik,” kata Luhut.
Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin dan General Manager BYD Divisi Penjualan Mobil Asia Pasifik Liu Xueliang. Agenda tersebut disaksikan langsung Menko Luhut serta Pimpinan dan CEO BYD Wang Chuanfu, di kantor pusat BYD di Kota Shenzhen, China.
Ambisi Industri Kendaraan Listrik Indonesia
Luhut mengatakan, penandatanganan MoU ini mencerminkan pentingnya langkah-langkah ke depan dalam mewujudkan ambisi kendaraan listrik di Indonesia. Luhut yakin Indonesia bisa mengembangkan industri kendaraan listrik dalam negeri karena memiliki sumber daya alam yang melimpah, lokasi geografis yang strategis, dan dukungan pemerintah.
"Kami ingin mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, sehingga dapat menjadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, dan kami mengapresiasi inisiatif BYD untuk menjajaki peluang ini lebih lanjut," ujar Luhut pula.
Dengan menggandeng BYD, Mantan Menko Polhukam itu meyakini Indonesia akan menjadi pemain terdepan dalam industri kendaraan listrik global. Hal itu sekaligus mendorong transformasi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau.
BYD saat ini memiliki pangsa pasar kendaraan listrik global terbesar, yang terus berkembang di Asia dan Eropa. Perusahaan tersebut mencatat rekor total penjualan global sebanyak 1,85 juta unit pada 2022. Angka tersebut melonjak dari penjualan 593.745 unit pada 2021.
Sejak didirikan pada tahun 1995, BYD telah memperluas operasinya ke lebih dari 50 negara dan memiliki lebih dari 220.000 karyawan di seluruh dunia.
Ditemui terpisah, Deputi Koordinator Bidang Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin tidak menjelaskan lebih rinci soal kesepakatan yang diteken dengan BYD. Menurut Rachmat, pihaknya telah menandatangani perjanjian kerahasiaan atau non disclosure agreement dalam MoU tersebut.
“Kami sudah tanda tangan NDA di MoU. Ditunggu dulu saja, doakan,” ujar Rachmat.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, baru ada dua produsen mobil listrik yang melakukan produksi di Indonesia, yaitu Hyundai dan Wuling. Berikut volume penjualannya seperti tertera dalam grafik.