Emas Catat Rally Sepekan Terakhir, Imbas Melemahnya Dolar AS

Aditya Widya Putri
15 Juli 2023, 16:44
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Antam Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam dua hari terakhir mengalami penurunan setelah seminggu lalu mencatatkan rekor. Dalam sepekan, harga emas terbang 1,59%, penguatan tersebut tertinggi sejak awal April 2023.

Terpantau dari laman Logam Mulia pada Sabtu harga emas turun Rp6.000 menjadi Rp1.074.000 per gram. Sedangkan harga jual kembali (buyback) emas Antam turun Rp8.000 menjadi Rp947.000 per gram dibandingkan harga buyback pada Jumat (14/7) senilai Rp955.000 per gram.

Sebelumnya harga emas batangan Jumat pagi turun Rp2.000 menjadi Rp1.080.000 per gram. Namun, secara keseluruhan, emas mencetak rekor rally lima hari perdagangan pada 7-13 Juli 2023.

Pencapaian tersebut menjadi yang terbaik sejak pertengahan Mei 2023 atau hampir dua bulan terakhir. Pada period 18-24 Mei 2023, harga emas juga mengalami rally selama lima hari perdagangan beruntun.

Sementara itu harga emas pekan ini sempat menyentuh US$1.960,19 pada Kamis (13/7). Harga emas pada Kamis kemarin menguat 1,29%, menjadi penguatan terbesar sejak 8 Juni 2023. Posisi tersebut menjadi yang tertinggi sejak lebih dari sebulan.

Rekor bersinar emas sejak minggu lalu merupakan efek keyakinan pasar bahwa inflasi AS akan jatuh pada Juni. Ekspektasi pasar menjadi kenyataan bahkan lebih baik.

CME FedWatch Tool memperkirakan peluang The Fed menaikkan suku bunga pada Juli menjadi 96,1%, meningkat dibandingkan sehari sebelumnya di angka 94%. Ekspektasi tersebut naik setelah data University of Michigan consumer sentiment AS membaik menjadi 72,6 pada Juli 2023. Indeks berada di level tertinggi sejak September 2021.

Jumlah pegawai yang mengajukan klaim pengangguran turun turun menjadi 237.000 pada 8 Juli dibanding 250.000 pada pekan sebelumnya.

Dua faktor ini menjadi pertanda jika inflasi AS bulan Juli mungkin saja tidak turun sebesar Juni 2023. Sangat besar peluang bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengerek suku bunga pada 25-26 Juli mendatang.

Dua faktor ini pula yang membuat emas melemah pada dua hari ini. Pasar meyakini kenaikan suku bunga nanti akan menjadi pungkasan.

Selain itu dolar Amerika Serikat yang melemah juga menjadi alasan penguatan emas. Indeks dolar terjun bebas ke level 99,97 pada pekan ini, terendah sejak pertengahan April tahun lalu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...