Geser Cina, Turis India Akan Serbu Indonesia Satu Dekade ke Depan

Tia Dwitiani Komalasari
17 Juli 2023, 16:29
Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu (3/5/2023). Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan m
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu (3/5/2023). Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura.

Turis India membanjiri negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Fenomena ini mengukuhkan India sebagai pasar pertumbuhan utama untuk sektor perjalanan dan pariwisata yang tertekan karena perlambatan ekonomi Cina.

Sejumlah pelaku industri Asia Tenggara berlomba-lomba untuk menawarkan produk dan jasanya kepada wisatawan India, mulai dari maskapai penerbangan hingga jaringan perhotelan yang menawarkan ribuan kamar. Semua tak lepas dari pertumbuhan kelas menengah India yang terus berkembang diikuti peningkatan daya beli warga negara tersebut.

"Asia Tenggara jelas berada di posisi yang sangat baik untuk banyak pertumbuhan yang pasti akan datang dari India," kata analis penerbangan Brendan Sobie, seperti dikutipmdari Reuters, Senin (17/7).

Industri perjalanan dan pariwisata sangat penting bagi beberapa ekonomi Asia Tenggara dan menyumbang sekitar 12% dari produk domestik bruto kawasan sebelum pandemi COVID-19. Sektor tersebut juga mempekerjakan lebih dari 40 juta orang di kawasan itu, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Geser Posisi Cina

Selama sekitar satu dekade, sektor pariwisata di Asia Tenggara didorong oleh pertumbuhan wisatawan Cina. Namun data resmi dari empat negara Asia Tenggara menunjukkan jumlah pengunjung Cina yang melemah 60% dari bulan yang sama tahun 2019, atau sebelum pandemi.

Peningkatan jangka panjang wisatawan India akan mengarah pada kalibrasi ulang kapasitas maskapai, penawaran perhotelan, dan operator pariwisata - tanda-tanda awal sedang berlangsung, menurut anggota industri.

Sementara itu Bank Pembangunan Asia atau ADB dalam laporannya Mei 2023 menyatakan India dapat muncul sebagai Ciina berikutnya dalam hal pertumbuhan "wisatawan mancanegara" selama satu dekade berikutnya.

"India bisa menjadi cerita dalam satu dekade setelah pandemi untuk pariwisata," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 865,81 ribu kunjungan pada April 2023.

Jumlah tersebut meningkat tajam 270,34% dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada April 2022 (year-on-year/yoy). Sementara dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman menurun tipis sebesar 0,39% dari Maret 2023 (month-to-month/m-t-m) atau sebanyak 869,24 ribu kunjungan.

Berdasarkan wilayahnya, wisman dari negara-negara Association of South-East Asian Nations (ASEAN) jadi yang terbanyak. Jumlah kunjungannya mencapai 332,01 ribu kunjungan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...