Produsen Panel Surya Cina akan Bangun Hilirisasi Pasir Kuarsa di Batam
Salah satu perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan panel surya asal Cina, Xinyi Group, disebut akan segera membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco-City yang terletak di Batam, Kepulauan Riau.
Rencana investasi itu ditindaklanjuti oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia lewat kunjungannya ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, Cina, Selasa (18/7).
“Saya lihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang insya Allah akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang,” katanya lewat keterangan di Jakarta, Rabu (19/7).
Bahlil mengatakan kunjungan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri.
“Selama ini kan kita telah melakukan hilirisasi nikel. Kita mempunyai komoditas pasir kuarsa, silika yang selama ini kita ekspor raw material. Dengan kita membangun ekosistem pabrik kaca dan solar panel, ini merupakan bagian daripada hilirisasi di sektor pasir kuarsa,” ujarnya.
Sementara itu, CEO Xinyi Group Gerry Tung menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia atas kemudahan dalam penanaman modal di Indonesia.
Meningkatnya iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia merupakan salah satu faktor yang mendorong perusahaan memutuskan untuk menambah investasinya di Indonesia.
“Selama beberapa tahun ini kami sudah memperhatikan bahwa investasi di Indonesia sangat bagus. Telah banyak perubahan. Kami sudah investasi di Gresik, sekarang karena kami melihat perkembangan sangat bagus jadi kami tertarik untuk berkembang ke industri yang baru, termasuk yang di Batam ini,” kata Gerry.
Xinyi Group yang merupakan perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan memiliki operasi di seluruh dunia.
Perusahaan ini adalah salah satu produsen kaca terbesar, dengan berbagai produk kaca yang digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi, dan energi.
Selain itu, Xinyi Group juga merupakan pemimpin dalam pembuatan solar panel, memanfaatkan teknologi canggih dan berkelanjutan untuk mendukung transisi global ke energi terbarukan.
Sepanjang periode 2018-kuartal I 2023, Cina menjadi negara asal penanaman modal asing (PMA) kedua terbesar di Indonesia dengan total capaian US$ 24,55 miliar.
Investasi tersebut tersebar di lima besar wilayah di Indonesia, yaitu Sulawesi Tengah (US$ 6,88 miliar), Jawa Barat (US$ 5,21 miliar), Maluku Utara (US$ 3,83 miliar), DKI Jakarta (US$ 1,74 miliar) dan Banten (US$ 1,45 miliar).
Sementara, investasi Cina di Indonesia didominasi sektor industri logam dasar; transportasi, pergudangan dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; real estate, kawasan industri dan perkantoran; dan industri kimia.