Menteri Basuki Ungkap Penyebab Sodetan Ciliwung Mangkrak 5 Tahun Lebih

Andi M. Arief
31 Juli 2023, 19:26
Ciliwung
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/1/2020).Rapat tersebut membahas pencegahan dan penanganan dampak banjir di Jabodetabek dan Banten.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan konstruksi proyek Sodetan Sungai Ciliwung mangkrak hingga 5 tahun lebih karena terhambat oleh pembebasan lahan.

Sebagai informasi, proyek pembangunan Sodetan Ciliwung terhenti sejak 2015 dan kembali dilanjutkan pada 2022.

Basuki menyampaikan pembebasan lahan proyek Sodetan Ciliwung merupakan tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gagalnya pembebasan lahan tersebut membuat Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran terkait pengendalian banjir Jakarta Kementerian PUPR kosong selama 5 tahun.

"DIPA PUPR selama hampir 5 tahun itu nol untuk semua pengendalian banjir di Jakarta, karena tidak ada pembebasan lahan," kata Basuki di Istana Kepresidenan, Senin (31/7).

Selain Sodetan Ciliwung, proyek pengendalian banjir lain di Ibu Kota antara lain, tanggul penahan banjir rob di Jakarta Utara, Pompa Air Ancol-Sentiong, dan normalisasi 13 sungai. Basuki menekankan anggaran untuk seluruh proyek tersebut tidak dialokasikan pada sejak 2015 karena masalah lahan.

Pada Proyek Pompa Sentiong, Basuki mencatat telah ada dua dari lima unit pompa air yang telah beroperasi. Fasilitas tersebut kini dapat menyedot 50 meter kubik air per detik dan menjaga 2.500 hektar wilayah dari banjir.

Basuki menargetkan pemasangan pompa selanjutnya pada akhir Agustus 2023. Seluruh pompa pada proyek Pompa Sentiong dapat beroperasi pada Oktober 2023.

Basuki menyebutkan proyek normalisasi 13 sungai di DKI kembali dimulai pada tahun ini, khususnya normalisasi Sungai Ciliwung. Proyek normalisasi yang dimaksud adalah pengerukan dasar sungai dan pembenahan badan sungai.

Menurutnya, normalisasi yang dilakukan di Sungai Ciliwung baru mencapai 16 kilometer (Km) dari target 33 Km. Basuki mengatakan pembebasan lahan untuk normalisasi sepanjang 17 Km sedang dilakukan oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Pemprov DKI akan bebaskan daerah prioritas dulu. 2024 mudah-mudahan sudah selesai, tapi tergantung percepatan pembebasan lahan," kata Basuki.

Menurut Basuki, Jakarta akan bebas dari ancaman Banjir jika Pompa Sentiong, Sodetan Ciliwung, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, dan normalisasi 13 sungai telah rampung. Oleh karena itu, saat ini Jakarta masih diancam bencana banjir sebesar 32%.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan Sodetan Ciliwung pada hari ini, Senin (31/7). Kepala Negara mendata infrastruktur teranyar tersebut dapat mengatasi masalah banjir di Jakarta menjadi 62%.

Menurut Jokowi keberadaan Sodetan Ciliwung akan meniadakan banjir di enam kelurahan. Walau demikian, menurutnya, masih ada 38% dari wilayah Ibu Kota yang masih terkena banjir.

"Untuk penanganan di Jakarta, Sodetan Ciliwung belum cukup, karena kami di Jakarta tidak hanya mengurusi yang namanya Sungai Ciliwung saja, ada 12 sungai lain yang perlu ditangani dengan baik," kata Jokowi di Inlet Sodetan Ciliwung, Senin (31/7).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...