Di Balik Pembangunan PIK 2, Ada Tembok Tinggi yang Tutup Akses Warga

Nadya Zahira
2 Agustus 2023, 11:54
Seorang anak berdiri di teras rumah kontrakan di Kampung Muara, Teluknaga, Tangerang, Selasa (2/8). Ratusan kepala keluarga di lokasi yang berdekatan dengan Tokyo Apartemen Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 akan direlokasi pengembang, sebelumnya tahun 2016 seban
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Seorang anak berdiri di teras rumah kontrakan di Kampung Muara, Teluknaga, Tangerang, Selasa (2/8). Ratusan kepala keluarga di lokasi yang berdekatan dengan Tokyo Apartemen Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 akan direlokasi pengembang, sebelumnya tahun 2016 sebanyak 151 sudah lebih awal dierlokasi. Kemudian, sebanyak 142 SHM sedang dalam proses.

Belasan truk besar lalu-lalang di sepanjang jalur Desa Muara, Kecamatan Teluknaga, Tangerang, Banten. Gemuruh suara truk tersebut membuat jalanan di sepanjang Desa Muara menjadi sering bergetar. Ditambah, jalanan itu menjadi sangat berdebu dan gersang saat di siang hari.

Truk tersebut membawa gundukan tanah yang menjadi material pembangunan Pantai Indah Kapuk 2. Kawasan perumahan elite tersebut dibangun oleh PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk yang berganti nama menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua 

Secara keseluruhan, terdapat tiga desa yang bersentuhan langsung dengan proyek pembangunan PIK 2 yaitu Desa Muara, Desa Lemo, dan Desa Salembaran. Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Salah seorang warga Desa Muara Angke, Qadim, mengatakan suara gemuruh truk tersebut kerap mengganggu warga desa sekitar PIK 2. Apalagi pengerjaan proyek kerap dilakukan hingga malam hari.

“Pengerjaan proyeknya dari pagi sampai malam, kalau malam suara truk-truk yang lewat sangat mengganggu warga yang ingin istirahat,” kata Qadim, warga yang tinggal di Desa Muara, saat ditemui Katadata, Selasa (1/7).

Kampung Muara Terancam Digusur Pengembang PIK 2
Truk besar melewati Desa Muara. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Tembok Pemisah Kesenjangan

Namun demikian, suara bising truk tersebut hanya sebagian kecil dari dampak negatif pembangunan PIK 2 yang dirasakan warga. Lebih jauh, pembangunan PIK 2 menyebabkan warga kehilangan akses jalan, banjir, bahkan kehilangan pekerjaan.

Berdasarkan pantauan Katadata, pengembang PIK 2 membangun tembok setinggi 5 meter yang membatasi perumahan elite dengan warga asli Desa Muara, Desa Limo dan sebagian Desa Salembaran. Tembok tinggi sepanjang 6 km tersebut menyebabkan akses jalan tikus yang biasa digunakan warga menjadi tertutup. 

Kampung Muara
Kampung Muara (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Akibatnya, warga hanya bisa memanfaatkan satu jalur kecil untuk menuju jalan utama di depan Kompleks PIK 2. Jalur yang bisa dilalui warga tersebut berupa jalan kecil yang tidak tersambung dengan jalan utama PIK 2 yang elite. 

Hal ini seperti menciptakan dua dunia yang berbeda lantaran warga desa maupun penghuni PIK 2 tidak akan bisa berada di jalan yang sama.

“Kita sekarang kalau mau ke seberang, atau ke PIK 2 itu harus muter-muter memang, yang dulunya bisa lewat jalur tikus deket banget, sekarang jadi bisa 30 menit,” kata Qadim.

Pembangunan tembok yang menjulang tinggi tersebut juga sempat viral di media sosial. Dalam video yang diunggah akun TikTok @satelitegoogleearth, nampak Desa Salembaran yang kini dikelilingi dengan tembok tinggi sebagai pembatas dengan PIK 2. 

 Adanya tembok yang menjulang tinggi tersebut juga menghalangi aliran udara bagi warga. Akibatnya pemukiman warga menjadi sumpek.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...