Kemenkop - Katadata Kerja Sama Siapkan Indeks dan Rumah Digital UMKM
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dan Katadata meneken kesepakatan kerja sama untuk akselerasi percepatan digitalisasi UMKM. CEO dan Co-founder Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan terdapat dua program yang disepakati dalam kerjasama yaitu penyusunan Indeks Digital UMKM Daerah dan Rumah Digital UMKM.
“Inisiatif ini merupakan komitmen Katadata untuk berkontribusi pada penguatan dan mendorong UMKM untuk lebih cepat bertransformasi ke ekosistem digital,” ujar Metta di sela diskusi Transformasi Digital Koperasi dan UMKM Masa Depan, yang merupakan rangkaian peringatan Hari UMKM Nasional di Solo seperti dikutip Senin (14/8).
Menurut Metta, Indeks UMKM Digital Daerah merupakan produk riset yang akan mengukur dukungan daerah dalam penguatan dan digitalisasi UMKM. Untuk tahap awal, Indeks ini akan mengukur 38 provinsi dan 150 kabupaten dan kota.
Lebih jauh Metta menjelaskan indeks juga bisa menjadi dasar untuk pemberian penghargaan kepada kepala daerah yang memberikan dukungan kuat kepada UMKM. Adapun Rumah Digital UMKM merupakan website yang diperuntukkan bagi setiap pelaku usaha kecil, mikro, kecil, dan menengah.
Metta menjelaskan website rumah digital diharapkan menjadi rumah digital, sekaligus membangun kredibilitas unit-unit UMKM. Selain itu website tidak akan menggantikan platform e-commerce atau platform sosial media, karena akan tersedia opsi untuk menuju platform tersebut.
Saat ini, inisiatif Rumah Digital UMKM telah memasuki fase proyek percontohan, dengan melibatkan tujuh pelaku UMKM pilihan. Metta mengatakan, para pemilik UMKM mengikuti percontohan ini sangat antusias dan merasa website tersebut sangat membantu usaha mereka.
“Website ini memudahkan UMKM untuk go-digital karena mereka tidak perlu menyiapkan sumberdaya khusus, sehingga bisa fokus pada produk,” kata Metta.
Dalam penandatanganan tersebut Kemenkop UKM diwakili oleh Sekretaris Jenderal Arif Rahman Hakim. Kesepakatan disaksikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Juga hadir kepala daerah dan kepala dinas UMKM sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Dorong Transformasi UMKM
Teten mengatakan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM meliputi 99 persen dari seluruh unit usaha di Indonesia, dan menyumbang hingga 60,5 persen PDB.
Di masa pandemi, UMKM yang menghadapi kendala terbukti bisa bangkit. “UMKM juga menyerap 96 persen tenaga kerja,” ujar Teten
Teten berharap transformasi UMKM menjadi penting untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyebut selain transformasi menuju platform digital, pekerjaan rumah UMKM adalah menonjolkan keunggulan domestik.
Untuk mendukung penguatan produk UMKM pemerintah telah menyiapkan dua kebijakan, yaitu substitusi impor dan hilirisasi. Teten mengatakan, pemerintah telah mengalokasikan 40 persen belanja APBN untuk produk yang dihasilkan UMKM.
Dari sisi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), produk UMKM juga mendapat kelonggaran. Adapun untuk hilirisasi pemerintah akan mendorong UMKM untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi atau menjadi bagian dari rantai pasok industri nasional.
