Konstruksi Kawasan Pemerintahan IKN Telan Anggaran Rp 65 T hingga 2024
Pemerintah mengalokasikan anggaran konstruksi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara pada 2024 hingga Rp 40,6 triliun. Adapun anggaran yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah Rp 35,76 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menghitung total anggaran konstruksi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN yang dikeluarkan kantornya pada 2022-2024 mencapai sekitar Rp 65 triliun. Secara rinci, anggaran konstruksi pada 2022 senilai Rp 5,2 triliun dan anggaran pada tahun ini mencapai Rp 24,6 triliun.
"Progress konstruksinya sekarang secara umum sudah di sekitar 30% sampai 40% harusnya," kata Basuki di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu (16/8).
Basuki mencatat telah ada beberapa infrastruktur yang hampir rampung, salah satunya Bendungan Sepaku Semoi. Menurutnya, bendungan tersebut akan mulai diisi air pada akhir tahun ini.
Pada saat yang sama, Basuki menyampaikan ada beberapa proyek yang belum dimulai, seperti 47 menara rumah susun di KIPP IKN. Untuk diketahui, rusun tersebut akan ditempati oleh aparatur sipil negara dan aparat penegak hukum dan pertahanan.
Basuki menjadwalkan proyek pembangunan 47 menara rusun tersebut dimulai pada September 2023. Adapun Basuki menargetkan sebanyak 12 menara rusun akan rampung, telah diisi perabotan, dan dapat ditinggali pada Juli 2024.
Pada Juli 2024, Basuki juga menargetkan agar konstruksi lapangan upacara di IKN dapat rampung. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan upacara 17 Agustus 2024 berada di kawasan Istana Nusantara.
"Masjid negara, kantor presiden, empat kantor kementerian koordinator, beberapa kementerian, termasuk lapangan upacara sudah mulai dibangun dan ditargetkan akan selesai pada 2024," kata Basuki.
Di sisi lain, PT Hutama Karya bersama lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya lainnya bekerja sama mendirikan perusahaan patungan yaitu PT Karya Logistik Nusantara (KLN). Perusahaan tersebut telah didirikan pada 10 Februari 2023 yang lalu.
Lima BUMN Karya lainnya yang fokus pada bidang konstruksi tersebut antara lain PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya.
Executive Vice President PT Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, perusahaan patungan ini dibentuk untuk mendukung pembangunan IKN dalam penyediaan bahan dasar konstruksi. Serta fokus pada bidang bisnis beton pra cetak dan perdagangan material konstruksi.
Adapun modal dasar usaha patungan tercatat mencapai Rp 340 miliar, serta modal yang telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 85 miliar.
“KLN diharapkan mampu memberikan jaminan suplai dan mutu produk material konstruksi pembangunan IKN,” katanya dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (13/7).