Raffi Ahmad Coba Kereta Cepat: Pekerja Jakarta Bisa Tinggal di Bandung
Puluhan artis dan influencer mencoba menaiki Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB bersama Presiden Joko Widodo hari ini, Rabu (13/9). Mereka pun menyampaikan kesannya saat menaiki transportasi yang menggunakan teknologi asal Cina tersebut.
Aktor Raffi Ahmad menyampaikan KCJB merupakan bentuk kemajuan pesat bagi negara. Raffi berpendapat masyarakat Bandung yang ingin bekerja di Jakarta tidak harus tinggal di Jakarta dengan beroperasinya KCJB.
Di samping itu, warga Bandung yang bekerja di Jakarta tidak perlu membawa mobil pribadi saat ingin ke Kota Kembang saat akhir pekan. Dengan demikian, Raffi menilai pengoperasian KCJB dapat mengurai kemacetan di Bandung.
"Saya akan menggunakan kereta cepat ini. Uji coba ini saya bela-belain hadir, karena seharusnya saya pergi keluar negeri sekarang. Tapi rencana itu saya undur untuk mencoba kereta cepat ini," kata Raffi di Stasiun KCJB Padalarang, Rabu (13/9).
Beralih dari Mobil ke KCJB
Sementara itu, musisi Armand Maulana berpendapat performa KCJB setara dengan kereta cepat besutan Jepang dan Inggris. Kereta cepat yang dimaksud adalah Shinkansen di Jepang dan Eurostar di Britania Raya.
Beberapa fitur yang disoroti vokalis band Gigi ini adalah tidak ada getaran saat KCJB melaju 350 Km per jam dan kedap suara. Armand mengatakan dua fitur tersebut merupakan yang paling utama dalam menilai performa kereta cepat.
Oleh karena itu, Arman pun mengaku akan menggunakan KCJB saat harus mengunjungi Bandung dari Ibu Kota. "Pakai KCJB lah, mobil saya secepat apa memang?" ujarnya.
Hal senada dikatakan Raper Ignatius Rosoinaya atau Igor Saykoji. Dia mengatakan tidak menyangka performa KCJB dapat memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi sekitar 30 menit. Menurutnya, dirinya tidak merasakan bahwa KCJB menempuh kecepatan hingga 350 kilometer per jam.
"Kalau saya mau jalan sama keluarga ke Bandung, saya naik KCJB dulu untuk ke Bandung dari Jakarta, baru di Bandung naik mobil pribadi," kata Igor di Stasiun KCJB Padalarang, Rabu (13/9).
Tidak Terasa Guncangan
Di sisi lain, Presiden Joko Widodo mengaku dirinya baru pertama kali mengendarai KCJB walau telah empat kali mengunjungi lokasi proyek transportasi tersebut. Menurutnya, pengoperasian KCJB telah nyaman walau melaju hingga 350 kilometer (Km) per jam.
"Tidak terasa sama sekali guncangannya baik saat duduk maupun saat saya berjalan, sehingga inilah tanda peradaban," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengharapkan agar pengoperasian KCJB secara dapat dilakukan pada awal Oktober 2023. Namun demikian, Jokowi menekankan harapan tersebut tidak diartikan sebagai tuntutan pemerintah.
Menurut survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), sebanyak 71,1% responden berminat untuk mencoba kereta cepat tersebut. Rinciannya, 45,1% responden berminat dan 26% sangat berminat.
Di sisi lain, ada 22,5% responden yang tidak berminat untuk mencoba transportasi ini dalam waktu dekat, terdiri dari 5,7% sangat tidak berminat dan 16,8% tidak berminat. Ada pula 6,4% responden yang menjawab tidak tahu.
Survei yang dilakukan Kurious-KIC ini melibatkan 734 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan proporsi perempuan 52,7% dan laki-laki 47,3%.