Di Depan Jokowi, Luhut Ungkap Beragam Kendala Bangun Kereta Cepat
Kereta Cepat Jakarta Bandung yang bernama Whoosh telah resmi beroperasi hari ini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menceritakan berbagai macam kendala proyek kereta yang dibangun pada awal 2016 itu.
Luhut mengatakan kendala seperti pembebasan lahan, koordinasi antar pihak yang belum optimal hingga kesulitan pendanaan akibat dampak Covid-19 terus membayangi proyek kereta cepat.
“Terus terang, sejak kami menerima penugasan dari Bapak Presiden untuk melanjutkan pembangunan proyek kereta api cepat pada akhir tahun 2019, ada banyak masalah dan kendala yang kami temukan,” kata Luhut dalam pidato peresmian KCJB di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Senin (2/10).
Menurut Luhut, beragam kendala yang dialami pemerintah membuat sejumlah kalangan putus asa terkait penyelesaian proyek KCJB. Namun, kerja sama apik antara pusat, daerah, Pemerintah Cina, dan swasta telah berhasil menyelesaikan proyek kereta cepat senilai US$ 8 miliar atau setara Rp 114,24 triliun tersebut.
“Tidak heran banyak pihak yang pesimistis proyek ini akan bisa diselesaikan. Namun kami dapat membuktikan proyek ini bisa selesai dan dapat beroperasi,” ujar Luhut.
Luhut berharap kereta tersebut bisa menciptakan lapangan kerja baru hingga memicu pertumbuhan ekonomi untuk wilayah yang dilintasi. Ia juga ingin masyarakat dapat menggunakan moda transportasi baru tersebut.
"Dalam rangka mengurangi emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi,” ujar Luhut.
Sebelumya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur pada Senin (2/10). Jokowi mengatakan peluncuran KCJB menandai modernisasi transportasi massal domestik yang efisen, ramah lingkungan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Jokowi menyatakan KCJB merupakan moda kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. "Kereta Cepat Jakarta Bandung, Whoosh, saya nyatakan dioperasikan," kata Jokowi.