LRT Bali Butuh Biaya Rp 8,8 T, Bakal Didanai Korea Selatan

Agustiyanti
18 Desember 2023, 17:05
LRT, LRT Bali
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Ilustrasi. Pemerintah ingin LRT Bali mulai dibangun tahun depan.

Kementerian Perhubungan menyebut, pembangunan kereta api ringan atau LRT Bali fase 1A akan menelan biaya mencapai Rp 8,8 triliun. Proyek ini rencananya dibiayai menggunakan program Official Development Assistance atau program bantuan pemerintah Korea Selatan. 

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, LRT Bali fase 1 A akan dibangun dengan panjang lintasan 5,3 km. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar tiga tahun. 

"Masih harus ditender meskipun Korea Selatan sudah melakukan studi," kata Adita  kepada Katadata.co.id, Senin (18/12).

Mengutip D-Insight, Rencana pembangunan LRT Bali telah mengemuka sejak 2020. Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan Korea National Railway untuk melakukan pra-studi kelayakan. Studi tersebut menguraikan rencana sistem LRT yang mencakup 9,46 km antara Bandara Ngurah Rai dan Seminyak.

Studi pra-kelayakan mengidentifikasi dua tahap proyek. Fase 1-A menempuh rute 5,3 km dari Bandara Ngurah Rai ke Stasiun Central Park, sedangkan Fase 1-B menempuh rute 4,16 km dari Central Park ke Stasiun Seminyak. Selain itu, diusulkan tahap kedua, perluasan proyek LRT Bali dari Seminyak hingga Mengwitani, yang pada akhirnya bertujuan untuk menghubungkan seluruh wilayah Bali.

Pemprov Bali sebelumnya menargetkan studi kelayakan dapat selesai pada akhir tahun ini dan LRT Bali dapat beroperasi pada tahun 2027.  LRT Bali akan dibangun di bawah tanah dan di atas tanah sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan layanan transportasi massal. Saat ini, satu-satunya pilihan transportasi massal yang tersedia adalah bus metro Denpasar.

Masyarakat masih enggan beralih ke transportasi massal karena waktu tempuh yang lebih lama dibandingkan kendaraan pribadi. Persoalan ini muncul karena Bus Metro Denpasar menggunakan jalan yang sama dengan kendaraan pribadi, berbeda dengan Trans Jakarta yang memiliki jalur khusus.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya mengatakan, tujuan pembangunan LRT Bali adalah menangani kemacetan antara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga kawasan Canggu. Menurutnya, kemacetan tersebut penting diurai lantaran Pulau Dewata menjadi lokasi pameran pariwisata nasional ke pasar global.

"Memang terjadi kemacetan kronis di Bali yang bisa menjadi bumerang jika ini tidak kami tangani," kata Budi dalam keterangan resmi, Minggu (17/12).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan konstruksi LRT Bali ditargetkan dapat dimulai pada awal 2024. Pembangunan LRT Bali dibutuhkan agar para penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai yang diperkirakan mencapai 24 juta orang pada 2025 tidak terjebak kemacetan.

"Presiden memutuskan kami lakukan studi LRT di Bali dari lapangan terbang sampai Seminyak, kalau perlu sampai Canggu (sepanjang) 20 kilometer," kata Luhut.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...