Jokowi Soal Tingginya Harga Beras: Sedang Jadi Rebutan Banyak Negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut anjloknya produksi beras menjadi salah satu pemicu harga beras tinggi saat ini. Dia mengatakan kondisi kenaikan harga dan penurunan produksi beras merupakan situasi yang terjadi secara global.
Pernyataan tersebut diucapkan setelah Jokowi meninjau harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Waru, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis (21/12).
Jokowi juga menyebut komoditas serealia lainnya, seperti gandum juga mengalami kondisi serupa. " Karena memang produksi turun sementara pasokan kurang. Sehingga menjadi komoditi rebutan seluruh negara," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers yang disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden.
Kementerian Pertanian (Kementan) telah menghitung terjadi penyusutan produksi beras hingga 1,2 juta ton hingga akhir tahun akibat siklus cuaca kering El Nino atau pemanasan suhu muka laut yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Fenomena El Nino berdampak negatif pada target produksi 30 juta ton beras sampai akhir tahun tak tercapai. Kementan mengakui bahwa tingkat produksi beras tahun ini berada di angka yang cenderung konservatif dari biasanya.
Merujuk data panel harga beras di Badan Pangan Nasional atau Bapanas, rata-rata harga beras premium secara nasional di pedagang eceran hari Kamis (21/12) pukul 14.30 WIB berada di 14.990 per kilogram (kg). Sementara harga beras medium Rp 13.190 per kg.
Adapun harga beras di Kabupaten Panajam Paser berada di atas harga rerata nasional, yakni Rp 16.000 per kg untuk beras premiun dan Rp 15.000 per kg untuk beras medium. Posisi harga beras konsisten tinggi pada sebulan terakhir,
Besaran harga beras tersebut lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023. Regulasi itu menetapkan HET Beras Medium berada di harga Rp 10.900 - Rp 11.800 per kg dan Rp 13.900 - Rp 14.800 per kg untuk beras premium.
Kendati demikian, Jokowi berupaya untuk mengutamakan ketersediaan beras di masyarakat lewat optimalisasi cadangan beras di Bulog. "Pemerintah masih terus memperbesar stok di Bulog agar cadangan strategis beras kita betul-betul pada kondisi aman," ujar Jokowi.
