Wings Group Bantah Hengkang dari Konsorsium Investor IKN

Andi M. Arief
5 Januari 2024, 06:22
Pekerja di proyek GIS 4 IKN di dekat Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP).
ANTARA/HO-PLN Kaltimra
Pekerja di proyek GIS 4 IKN di dekat Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Wings Surya atau Wings Group membantah kabar yang menyebutkan perusahaannya hengkang dalam investasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN. Perseroan mengklaim tergabung dalam Konsorsium Nusantara dalam pembangunan Botanical Garden.

Head of Corporate Communication & CSR Wings Group Sheila Kansil mengatakan investasi perseroan bersifat non komersial. Namun Wings Group tidak tampak dalam paparan Otorita IKN dalam Konsorsium Nusantara.

"Wings Group tetap ikut serta dalam Konsorsium Nusantara IKN yang bersifat IKN. Wings Group berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan IKN," kata Sheila dalam keterangan resmi, Kamis (4/1).

Dalam catatan Katadata.co.id, anggota Konsorsium Nusantara adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Adaro Group, Sinarmas Group, Astra Group, Mulia Group, Barito Pacific, Wings Group, Djarum, dan Pulauintan. Namun konsorsium tersebut tercatat akan mendirikan pusat perbelanjaan di Nusantara.

Untuk diketahui, total investasi yang telah ditanamkan di Nusantara mencapai Rp 41 triliun sepanjang 2023. Investasi tersebut terdiri dari 23 proyek yang akan dilakukan oleh investor domestik.

Investasi terbesar dilakukan oleh empat entitas pada proses groundbreaking pertama tahun ini, yakni Konsorsium Nusantara, PT Sirius Surya Sentosa atau Vasanta Group, PT Bhakti Husada atau Rumah Sakit Abdi Waluyo, dan FIFA.

Investor lain yang juga sudah mulai menanamkan modal, yakni  Vasanta Group membangun hotel, RS Abdi Waluyo membangun rumah sakit, dan FIFA membangun pusat pelatihan sepak bola internasional. Investasi oleh keempat entitas tersebut ditaksir mencapai Rp 23,1 triliun atau 56% dari total investasi di Nusantara tahun ini.

Pada groundbreaking tahap kedua, ada sembilan entitas yang menanamkan dananya di Nusantara senilai Rp 13,1 triliun. Investasi tersebut terdiri dari proyek rumah sakit, bandara VVIP, sekolah, perkantoran, energi, dan superblok.

Adapun entitas yang dimaksud adalah PT Medikaloka Hermina Tbk di bidang rumah sakit, Pakuwon Group di bidang superblok, Jakarta Intercultural School di bidang sekolah, Mayapada Group di bidang rumah sakit, Astra Group di bidang rumah sakit, Kementerian Perhubungan di bidang bandara VVIP, BPJS Ketenagakerjaan di bidang perkantoran, Bank Indonesia di bidang perkantoran, dan PLN di bidang energi.

Dikutip dari laman resmi OIKN, Pakuwon Group akan berinvestasi di Nusantara senilai Rp 5 triliun melalui anak usahanya, PT PT Pakuwon Nusantara Abadi. Superblok yang akan dibangun Pakuwon terdiri dari pusat perbelanjaan, kondominium, dan tiga unit hotel.

Di sisi lain, investasi terbaru di Nusantara datang dari Cina, yakni Citic Construction berminat membangun hunian wilayah Nusantara. Total akan terdapat 60 menara atau tower yang akan dibangun untuk ASN dari Kementerian Pertahanan dan aparat keamanan lainnya.  

"Cina ada satu perusahaan yang ingin membangun hunian, tapi mereka rencananya paling banyak membangun hunian, 60 tower," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, Jumat (29/12).

Ia menjelaskan, investor Cina sudah menyelesaikan feasibility study atau uji kelayakan. Hasil FS tersebut tengah dievaluasi oleh konsultan independen yang berada di bawah arahan langsung Kementerian Keuangan.  

"Evaluasi konsultan independen ini menggunakan skema project development facility untuk melihat apakah studi kelayakan ini bisa lanjut ke proses tender," ujar dia.



Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...