KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan Kereta Turangga Pekan Depan
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT telah mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan Kereta Api atau KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya hari ini, Jumat (5/1). Tim tersebut akan mengumpulkan data dan informasi faktual hingga awal pekan depan, Senin (8/1).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi tersebut terdiri dari Investigator in Charge Gusnaedi Rachmanas, serta Anggota Investigasi yang terdiri dari Aditya W.S. Yudishtira, dan Tenaga Ahli Investigasi Agus Marson. Tim investigasi tersebut akan mengambil keterangan para saksi dan hasil investigasi di lapangan.
"Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," kata Soerjanto dalam keterangan resmi, Jumat (5/1).
Soerjanto berkomitmen bahwa hasil penyelidikan lembaga akan memberikan pencerahan yang memadai kepada masyarakat. Selain itu, hasil investigasi akan menghasilkan rekomendasi tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di dalam negeri.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan, proses evakuasi terus dilakukan bersama PT Kereta Api Indonesia. Menurutnya, prioritas evakuasi saat ini adalah penanganan korban terdampak.
Risal mencatat, korban jiwa akibat kecelakaan kereta api di lintas Cicalengka-Haurpugur telah mencapai empat orang hingga siang hari ini, Jumat (5/1). Korban tersebut adalah Masinis Kereta Api Lokal Padalarang-Cicalengka Julian Dwi Setiono, Asisten Masini Kereta Api Lokal Padalarang-Cicalengka Ponisan, Pramugara Kereta Api Turangga Andrian, dan seorang Petugas Keamanan Stasiun Cimekar.
Risal menyampaikan, tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang, namun korban luka akibat kecelakaan tersebut mencapai 37 orang. Menurutnya, korban jiwa dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC, dan RS Edelweiss.
“Kami sudah mengirimkan petugas gabungan, sarana crane serta sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan yang saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi. Saat ini hampir semua korban luka sudah dipulangkan dan dua orang masih dirawat,” kata Risal.
KA Turangga terdiri dari satu lokomotif berjenis CC 206 1505, 8 kereta penumpang, satu kereta makan, dan satu kereta pembangkit. Sementara itu, KA Commuterline Bandung Raya yang terdiri dari satu lokomotif berjenis CC 201 7717, 7 kereta penumpang, dan satu kereta pembangkit.
KA Turangga tercatat mengangkut 287 penumpang dan 7 orang crew KA (KA Turangga) dalam kecelakaan hari ini. Sementara itu, KA Commuter Line Bandung Raya membawa 191 penumpang dan 7 orang crew.
“Semoga segera dapat diketahui penyebab terjadinya insiden sehingga bisa kami lakukan pencegahan agar tidak terulang kembali," ujar Risal.