Mengapa Harga Beras Masih Mahal Meski Ada Bantuan Pangan?

Agustiyanti
11 Januari 2024, 16:29
harga beras, bantuan pangan, beras
ANTARA FOTO/M Mardiansyah Al Afghani/sgd/foc.
Ilustrasi. Bulog menyebut, harga beras stabil tetapi masih mahal.
Button AI Summarize

Pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras dalam dua tahap kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 2023. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut, bantuan tersebut berhasil menjaga inflasi tetapi belum mampu menurunkan harga beras.

“Harus diakui bahwa bantuan pangan dan SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP), belum berhasil menurunkan harga, tetapi berhasil menurunkan inflasi. Harga beras itu stabil, tetapi relatif tinggi,” kata Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi saat Konferensi Pers Keberhasilan Bantuan Pangan Beras Menahan Laju Inflasi di Gedung Bulug Pusat di Jakarta, Kamis.

Mengapa harga beras tak kunjung turun?

Bayu mengatakan penurunan harga belum terjadi karena produksi padi yang memang menurun pada 2023 dibandingkan 2022. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus beras pada tahun lalu hanya mencapai 300 ribu ton, anjlok dibandingkan 2022 yang mencapai 1 juta ton. 

“Mengapa belum berhasil menurunkan harga karena memang kondisi produksi situasinya masih berat bahkan berlanjut sampai dengan saat ini,” ujarnya.

Ia mengatakan, Bulog telah menyalurkan beras SPHP sebanyak 1,2 juta ton sepanjang tahun guna menekan harga beras di masyarakat. Menurut dia, beras SPHP dijual ditingkat komersil dengan harga cukup murah dibandingkan beras sejenisnya. Penyaluran beras SPHP sebenarnya terbukti mampu menekan harga beras di sejumlah daerah. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...