Profil Tom Lembong, Mantan Mendag Penulis Pidato Ciamik Jokowi

Agustiyanti
22 Januari 2024, 09:03
debat cawapres, Tom Lembong, Thomas Lembong
Katadata | Arief Kamaludin
Nama Tom Lembong disebut beberapa kali oleh Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Minggu (21/1).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka menyebut nama Tom Lembong sebagai sosok yang memberikan catatan kepada Cawapres nomor urut 02 Muhaimin Iskandar dalam debat Cawapres pada Minggu, (21/1).  Gibran juga kembali menyebut nama Tom Lembong saat tak puas dengan jawaban Cak Imin soal Lithium Ion Phosphate (LFP).

"Apa pak Tom Lembong tidak menjelaskan apa itu LFP kepada Gus Imin? Kan itu yang sering digaungkan," ujar Gibran dalam debat cawapres. 

Muhaimin usai debat cawapres menyebut nama Tom Lembong dalam unggahanya di akun X. Dia berguyon, jadi merindukan Tom Lembong usai debat cawapres.  

Siapa sebenarnya Tom Lembong?

Tom Lembong merupakan mantan menteri perdagangan dan kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di era Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Pemilik nama lengkap Thomas Trikasih Lembong ini saat ini masuk dalam tim sukses pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. 

Tom juga adalah sosok dibalik pidato-pidato ciamik Jokowi di forum internasional. Salah satunya adalah pidato "Game of Thrones" yang dibacakan Jokowi saat pertemuan IMF-Bank Dunia pada 2018 dan pidato "Thanos" saat World Economic Forum.

Sebelum bergabung di jajaran kabinet dan menjadi politikus, Tom menjabat posisi penting di sejumlah perusahaan global. Ia pernah menjadi CEO & Managing Partner Quvat Capital, perusahaan investasi atau pembiak modal (private equity) di negara-negara ASEAN. Quvat mengoleksi sejumlah portofolio saham di sektor keuangan, konsumer, logistik dan lain-lain, seperti Blitz Megaplex.

Ia juga pernah bekerja di sejumlah perusahaan keuangan terkemuka, antara lain Deutsche Bank dan Morgan Stanley. 

Penyandang gelar Bachelor of Arts (AB) dari Harvard University juga pernah membantu penyelematan bank di Indonesia usai kriris keuangan 1998. Ia bekerja selama dua tahun menduduki posisi Kepala Divisi Asset Management Investment Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada 2000-2022.

Setelah meninggalkan pemerintahan pada 2019 akhir, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang secara resmi beroperasi di Singapura. Lembaga ini merupakan wadah pemikir yang mengadvokasi kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.

Tom kemudian ditunjuk Anies Baswedan saat masih menjadi gubernur DKI Jakarta pada 2021 untuk menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol Tbk, satu-satunya BUMD DKI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...