Nike akan PHK 1.500 Karyawan demi Hemat Biaya
Nike berencana memangkas lebih dari 1.500 karyawan atau 2% dari total pekerja mereka. Pemutusan hubungan kerja atau PHK ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
“Ini adalah kenyataan yang menyakitkan dan saya tidak menganggap persoalan ini enteng,” kata CEO John Donahoe dalam memo yang diperoleh CNBC.
Nike mengatakan, PHK akan dilakukan dalam dua tahap. Perusahaan akan memulai tahap pertama pada pekan ini dan menyelesaikan putaran kedua pada akhir kuartal fiskal keempat atau biasanya akhir Mei.
Belum jelas departemen mana yang akan mengalami PHK. Namun, Nike memastikan karyawan ritel di toko atau pekerja gudang tidak akan terdampak.
PHK dilakukan seiring permintaan yang melemah di industri ritel karena konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja. Permintaan terhadap barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti pakaian dan sepatu, yang merupakan andalan Nike menurun.
Nike pada Desember 2023 meluncurkan rencana restrukturisasi besar-besaran, Mereka ingin memangkas biaya sekitar US$2 miliar atau setara Rp 31 triliun yang akan dilaksanakan selama tiga tahun ke depan.
Perusahaan memangkas target penjualannya karena bersiap menghadapi permintaan yang lebih rendah dan pesanan grosir, penjualan online yang lemah, dan pasar yang lebih mengandalkan promosi.
Nike mengatakan pemangkasan biaya, antara lain dilakukan dengan menyederhanakan pilihan produknya, meningkatkan otomatisasi dan penggunaan teknologi, serta menyederhanakan lapisan manajemen perusahaan.
Sesaat sebelum restrukturisasi diumumkan, The Oregonian melaporkan bahwa Nike diam-diam telah memberhentikan karyawannya selama beberapa minggu terakhir. Laporan itu juga menyebutkan bahwa Nike mengisyaratkan rencana restrukturisasi yang lebih luas.