Bank Indonesia Ungkap Penyebab Harga Beras Masih Tinggi

Andi M. Arief
22 Februari 2024, 08:16
harga beras, beras
ANTARA FOTO/M Mardiansyah Al Afghani/sgd/foc.
Ilustrasi. Harga beras terus menanjak dalam dua bulan pertama 2024.
Button AI Summarize

Harga beras naik lebih dari Rp 1.000 per kg hanya dalam waktu kurang dari dua bulan pertama tahun ini, melanjutkan kenaikan harga yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu.  Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menjelaskan fenomena El Nino menjadi penyebab tingginya harga beras di Indonesia.

Fenomena El Nino menyebabkan kekeringan terjadi di sejumlah daerah dan membuat musim tanam hingga panen bergeser. "Saat ini sudah ada musim hujan tetapi baru di sekitar 70% wilayah Indonesia. Tahun lalu, kita Februari sudah 77%. Jadi ada pergeseran, panen mungkin bergeser sampai Mei" ujar Aida dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/2).

Berdasarkan pantauan BI, harga beras termahal tembus Rp 18.800 per kilogram (kg) di Kalimantan Tengah. Beras pun menjadi penyebab tingginya inflasi volatile foods atau harga bergejolak. Pada Januari 2024, inflasi beras hanya mencapai 0,64%.

“Dari survei biaya pantauan biaya itu memang kisaranya terlalu besar ya Rp 12.947 per kg, kalau di Kalimantan Tengah itu mencapai Rp 18.800 per kg,” kata Aida.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pemerintah kembali membuka keran impor guna meningkatkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang saat ini hanya mencapai 1,2 juta ton.

"Kecukupan pasokan itu ada. Operasi pasar juga terus dilakukan, dan ada penyaluran bantuan pangan beras yang berlanjut," katanya.

Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso sebelumnya memproyeksi, harga beras mulai turun pada pekan depan. Harga Gabah Kering Panen atau GKP tingkat petani di beberapa produsen gabah sudah turun sejak awal pekan ini.

Ia menjelaskan, penurunan harga GKP didorong oleh peningkatan panen gabah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harga GKP di kedua provinsi ini sebagian besar telah turun di bawah Rp 8.000 per kg.

"Oleh karena itu, harga beras mungkin akan turun mulai minggu depan. Namun, penuruannya tidak akan lebih dari 20% pada Maret-April 2024," kata Sutarto kepada Katadata.co.id, Rabu (21/2).

Sutarto memperkirakan, harga beras premium dapat turun di bawah Rp 13.000 per kg hingga April 2024. Namun, ia berpendapat harga beras premium tidak dapat turun sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET dalam waktu dekat.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...