Bapanas Prediksi Harga Beras Turun Bulan Depan, Bukan karena Impor

Andi M. Arief
28 Februari 2024, 12:31
bapanas, harga beras, beras
ANTARA FOTO/Andri Saputra/nym.
Pedagang beras menyiapkan dagangannya di Pasar Higienis, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (28/2/2024). Bapanas memperkirakan harga beras akan turun bulan depan.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Pangan Nasional memperkirakan harga beras akan berangsur turun ke level harga ecaran tertinggi pada bulan depan. Penurunan harga beras, terutama didorong oleh panen yang terjadi di sejumlah daerah bukan semata impor beras yang masuk.

HET beras premium saat ini adalah Rp 13.900 sampai Rp 14.800 per kilogram, tergantung pada daerah. Sementara itu HET beras medium dipatok Rp 10.900 sampai 11.800 per kg tergantung daerah.

"Minggu-minggu ini panen lokal sudah dimulai, sehingga harga gabah akan berangsur turun dari sebelumnya bulan lalu di rentang Rp 8.600 sampai Rp 8.700 per kg," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (28/2).

Ia memperkirakan, harga gabah di tingkat petani akan turun hingga menjadi Rp 6.500 per kilogram. Bapanas mendata, rata-rata nasional harga Gabah Kering Panen atau GKP tingkat petani senilai Rp 7.130 per kg hari ini, Rabu (28/2).

Arief menekankan penurunan harga GKP tingkat petani tersebut tidak membuat petani merugi. Ini karena harga tersebut masih lebih tinggi dari Harga Pokok Produksi atau HPP beras.

Ia menekankan pemerintah berkomitmen akan menjaga kesejahteraan petani dengan menjaga GKP tingkat petani. Harga GKP tingkat petani akan dipastikan menutupi HPP dan margin untuk petani.  

Arief menjelaskan, penurunan harga GKP tingkat petani seiring meningkatnya volume produksi beras per Maret 2024 yang mencapai 3,5 juta ton. Dengan demikian, produksi beras di dalam negeri akan melebihi konsumsi nasional yang mencapai 2,5 juta per bulan.

Hal tersebut yang membuat Arief yakin harga beras di tingkat konsumen akan berangsur turun pada bulan depan dan kembali ke level Harga Eceran Tertinggi atau HET.  

Berdasarkan data Bapanas, rata-rata nasional harga beras premium mulai turun Rp 10 per kg secara harian menjadi Rp 16.410 kg  hari ini, Rabu (28/2). Rata-rata nasional harga beras medium juga turun Rp 20 per kg menjadi Rp 14.310 per kg.

Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso sebelumnya mengatakan, penurunan harga GKP didorong oleh peningkatan panen gabah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harga GKP di kedua provinsi ini sebagian besar telah turun di bawah Rp 8.000 per kg pada pekan lalu.

Sutarto memperkirakan, harga beras premium dapat turun di bawah Rp 13.000 per kg hingga April 2024. Namun, ia berpendapat harga beras premium tidak dapat turun sesuai dengan Harga  Eceran Tertinggi atau HET dalam waktu dekat.

"Apakah akan tercapai kalau melihat situasi panen hingga Maret 2024? Sepertinya akan sulit untuk harga beras premium menuju HET," ujar Sutarto kepada Katadata.

Selain peningkatan produksi, Sutarto mengatakan, penurunan harga beras akan ditopang oleh program bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras atau SPHP.

"Bantuan pangan beras pemerintah kan jalan, itu pengaruhnya besar. Jadi, bantuan pangan jalan, program SPHP jalan, di samping panen mulai lebih besar," katanya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...