BPS: Harga Beras Februari 2024 Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Badan Pusat Statistik mencatat, rata-rata harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan ecaran konsisten naik sejak pertengahan tahun lalu hingga Februari 2024. Rata-rata harga beras pada bulan lalu bahkan mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menjelaskan, rata-rata harga beras di tingkat eceran pada Februari 2024 mencapai Rp 15.157 per kg, naik 5,28% secara bulanan atau melonjak 19,28% secara tahunan. Ini seiring dengan harga beras di tingkat grosir yang naik 5,96% secara bulanan atau 20,08% secara tahunan menjadi Rp 14.398 per kg.
Harga beras di tingkat penggilingan yang naik 5,96% secara bulanan atau 20,09% secara tahunan menjadi Rp 14.398 per kg.
“Harga beras yang disajikan BPS merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas beras dan berbagai wilayah di Indonesia,” jar Habibullah dalam konferensi pers, Jumat (1/3).
BPS mencatat rata-rata harga gabah di tingkat petani naik lebiih tinggi secara tahunan dibandingkan harga beras. Harga gabah kering panen atau GKP naik 4,86% secara bulanan atau 27,14% secara tahunan menjadi Rp 8.591 per kg, sedangkan harga gabah kering giling naik 6,13% secara bulanan atar 33,48% secara tahunan menjadi Rp 7.261 per kg.
Kenaikan harga beras, antara lain disebabkan oleh penurunan produksi padi. BPS mencatat, produksi i beras nasional pada 2023 turun 440 ribu ton dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 31,10 juta ton. Kondisi ini diperkirakan juga akan terjadi pada Januari sampai April 2024.
"Penurunan produksi beras merupakan konsekuensi dari luas panen dan produksi padi yang terdampak fenomena El Nino," kata dia.
BPS memperkirakan, produksi beras pada periode empat bulan pertama tahun ini hanya mencapai 10,71 juta ton. Angka ini anjlok 17,52% atau 2,28 juta ton didibandingkan periode yang sama 2023.