Alasan Pemerintah Naikkan HET Beras Premium: Jaga Pasokan di Pasar

Andi M. Arief
13 Maret 2024, 18:35
beras, harga bera
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Spt.
Pekerja mengangkut beras bantuan dari gudang Bulog Cabang Gorontalo di Talumolo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (4/3/2024). Bulog Cabang Gorontalo mengirimkan beras bantuan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango untuk masyarakat miskin di Kecamatan Botu Pingge dan Suwawa Selatan, alokasi bulan Februari dengan jumlah 12.580 kilogram.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi atau HET beras premium di tengah proyeksi tren penurunan harga. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, latar belakang kenaikan HET Beras Premium adalah menjaga ketersediaan.

Ia menjelaskan, kenaikan HET sementara ini penting agar pedagang di pasar dapat terus menjaga ketersediaan beras. Ia menilai, ketersediaan beras di pasar dapat berkurang lantaran tidak ada insentif bagi pedagang pasar.

Oleh karena itu, Arief berpendapat peningkatan HET beras premium dapat menyeimbangkan tren penurunan harga beras selama masa panen dan ketersediaan di pasar.

"Kami rasa relaksasi HET senilai Rp 1.000 per kg itu cukup. Jadi, kalau harga gabah dijual Rp 7.000 per kg, sebenarnya harga beras sudah bisa dijual senilai Rp 14.900 per kg," kata Arief di Gedung DPR, Rabu (13/3).

Peningkatan HET Beras Premium tertuang dalam Peraturan Badan pangan Nasional No.7 Tahun 2023. Beleid tersebut menetapkan HET Beras Premium naik dari Rp 1.000 per kg pada 10-23 Maret 2024. HET beras premium adalah Rp 13.900 sampai Rp 14.800 per kilogram, tergantung pada daerah.

 Arief sebelumnya memperkirakan, harga beras akan berangsur turun ke level harga eceran tertinggi pada bulan depan. Penurunan harga beras, terutama didorong oleh panen yang terjadi di sejumlah daerah bukan semata impor beras yang masuk.

Ia memperkirakan, harga gabah di tingkat petani akan turun hingga menjadi Rp 6.500 per kilogram. Bapanas mendata, rata-rata nasional harga Gabah Kering Panen atau GKP tingkat petani senilai Rp 6.820 per kg hari ini, Rabu (13/3).

Arief menekankan, pemerintah berkomitmen akan menjaga kesejahteraan petani dengan menjaga GKP tingkat petani. Harga GKP tingkat petani akan dipastikan menutupi HPP dan margin untuk petani.

Ia menjelaskan, penurunan harga GKP tingkat petani seiring meningkatnya volume produksi beras per Maret 2024 yang mencapai 3,5 juta ton. Dengan demikian, produksi beras di dalam negeri akan melebihi konsumsi nasional yang mencapai 2,5 juta per bulan.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan relaksasi HET beras premium berfungsi agar pedagang dapat mencampurkan harga beras lama yang notabenenya lebih tinggi dengan harga baru yang lebih murah. Dengan demikian, pedagang besar dapat mengeluarkan stok beras lama dan dapat membeli beras baru.

"Namun dalam kondisi sekarang, dampak ke petani belum bisa dihitung karena relaksasi HET beras premium hanya dua minggu. Jadi, menurut saya ini kondisi yang sangat sementara," kata Bayu.


Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...