Harga Gabah Merosot, Bapanas Prediksi Harga Beras Masuk Tren Penurunan
Harga beras melonjak sejak akhir tahun lalu dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Februari 2024. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi melihat harga beras nasional akan mulai turun seiring dengan kondisi merosotnya harga gabah di tingkat petani saat ini di level Rp 6.700 per kilogram.
"Kalau harga gabah terkoreksi, otomatis harga beras itu akan terkoreksi juga. Dengan catatan, produksi tetap sesuai dengan perencanaan," kata Arief di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (18/3).
Merujuk pada laporan harian Bapanas, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dalam sepekan terakhir cenderung bergerak fluktuatif. Rata-rata harga gabah di tingkat petani hari Senin (18/3) pukul 12.55 WIB di Jawa Tengah dan Jawa Timur susut 4,2-4,8%. Sementara harga gabah di Banten dan Sumatera Selatan masing-masing naik 0,2% dan 2,4%.
Menurut Arief, tren penurunan harga beras juga kian terang menyusul persiapan hasil panen beras pada Maret hingga April mendatang. Pasokan beras nasional juga dipertebal dengan kucuran beras impor untuk menjaga ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP).
"Kami mengutamakan produksi dalam negeri, cuma untuk Bulog ketersediaan hari ini memang pengadaan dari luar negeri," ujar Arief.