Program Peremajaan Sawit Rakyat Masih Jauh dari Target Jokowi
Program peremajaan sawit rakyat atau PSR masih jauh dari target pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa sejak program ini diusung pada 2017, PSR hanya mencapai 50 ribu hektar (Ha) per tahun. Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan 180 ribu Ha per tahun.
“Ini kurang dari 30% dari yang dicanangkan Bapak Presiden Joko Widodo sebesar 180 ribu Ha per tahun,” ujar Airlangga, dalam Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan 2019-2024, di Jakarta, Kamis (28/3).
Pemerintah menyalurkan pendanaan untuk program PSR melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 9,25 triliun untuk luas lahan 331.007 ha.
Airlangga mengatakan pemerintah akan meningkatkan dana PSR yang disalurkan kepada para pekebun. Awalnya, pemerintah memberikan dana Rp 30 juta per hektar kini akan ditambah menjadi Rp 60 juta per hektar.
“Sehingga dengan demikian para pekebun bisa merawat tanamannya sampai menghasilkan,” ujarnya.
Airlangga mengatakan dana sebesar Rp 60 juta nantinya juga tidak hanya diberikan tahun pertama. Pemerintah tetap membuka kemungkinan dana PSR akan diberikan hingga tahun ketiga.
"Kami berharap dengan kenaikan menjadi Rp 60 juta itu tidak hanya di tahun pertama, tapi tahun kedua dan ketiga, supaya bisa membiayai untuk penghidupan para pekebun," ujarnya.
Sebagai informasi, dalam program PSR, pada tahun pertama pekebun sawit rakyat bisa mendapatkan dana bantuan sebesar Rp30 juta per hektar dengan maksimal luasan kebun 4 ha. Untuk tahun kedua dan selanjutnya, pekebun dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan batas maksimal pagu Rp500 juta rupiah dengan bunga 6% per tahun.
Penambahan dana ini menurut Airlangga, mempertimbangkan Indonesia adalah produsen sawit terbesar dunia. Produksinya 56 juta ton, ekspornya 26,33 juta ton dan mengisi 54% pasar dunia.
“Tujuan ekspor lebih dari 125 negara terutama untuk pangan, energi dan hilirisasi yang lain. Sebagai sumber daya devisa tentunya ini perlu kita jaga terus keberlanjutannya,” ujarnya.
Sejak awal diluncurkan oleh Jokowi pada Oktober 2017, Program PSR hingga tahun 2023 telah menyentuh kepada 142.078 pekebun sawit rakyat dengan dana yang disalurkan mencapai sebesar Rp 9,11 triliun dan dengan total areal PSR seluas 326.678 ha.