LPEM UI: Manufaktur Bertumbuh Tanda RI Tak Alami Deindustrialisasi

Yuliawati
Oleh Yuliawati
29 Maret 2024, 09:30
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023).
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nz.
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di salah satu pabrik garmen di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (15/1/2023).
Button AI Summarize

Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB) Universitas Indonesia menilai Indonesia tidak mengalami fase penurunan kontribusi industri terhadap perekonomian atau deindustrialisasi. Indikasinya dari data sektor manufaktur yang terus mengalami pertumbuhan positif.

"Deindustrialisasi itu dialami oleh negara yang sudah mencapai tahap advanced manufacturing atau maju manufakturnya lalu menurun (sunset) dan mulai digantikan negara lain yang manufakturnya baru take-off (sunrise). Negara industri maju itu lalu bergeser backbone ekonominya dari industri manufaktur ke sektor jasa,” kata Peneliti LPEM FEB UI Kiki Verico di Jakarta, Jumat (29/3).

Industri manufaktur di Indonesia dinilai terus menunjukkan kinerja yang menguntungkan terhadap ekonomi di tanah air. Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Kiki menilai perlu adanya dukungan dari kementerian dan lembaga (K/L) lain guna mendukung kebijakan yang dijalankan oleh Kementerian Perindustrian untuk memperkuat sektor manufaktur.

Langkah ini dianggap bisa meningkatkan ekspor Indonesia, serta memberikan sumbangan lebih besar bagi perekonomian nasional.

"Di sini peran Kemenperin bersama Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Investasi (BKPM) harus harmonis, termasuk kebijakannya. Jangan sampai kebijakan perindustrian mendukung industri, sedangkan perdagangan dan investasi nya tidak, kan repot," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan daya saing sebuah negara dilihat dari kemampuan untuk bersaing dalam ekspor dan impor, serta hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan menarik investasi asing.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...