Gandeng Perusahaan Jepang, MRT Bundaran HI-Kota Rampung 2029
PT MRT Jakarta meneken kerja sama pembangunan rel kereta dan persinyalan fase 2A Bundaran HI-Kota dengan Sojitz Corporation senilai Rp 4,7 triliun pada hari ini, Rabu (17/4). Pembangunan jalur MRT tersebut akan rampung pada akhir 2029.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, tender proyek tersebut sempat gagal tiga kali sejak 2020. Ia menjelaskan, tender pertama proyek rel kereta dan persinyalan gagal karena pandemi Covid-19 pada 2020-2021.
Tender kedua gagal karena perang Ukraina, sedangkan tender ketiga gagal karena tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina.
"Hal-hal tersebut mengganggu rantai pasok global, dan Jepang memiliki kerja sama dengan berbagai pemasok bahan baku," kata Tuhiyat di Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI, Rabu (17/4).
Tuhiyat menyampaikan, tender proyek konstruksi rel kereta dan persinyalan fase 2A berlangsung sejak 2023 dan berakhir pada 20 Februari 2024. Tender tersebut menggunakan skema International Competitive Bidding atau ICB.
"Perjalanan MRT Jakarta dalam mencari kontraktor untuk pengerjaan rel kereta dan persinyalan merupakan perjalanan yang panjang," ujarnya.
Tuhiyat menjelaskan, proyek pembangunan rel kereta dan persinyalan tersebut akan berlangsung selama 75 bulan atau hingga akhir 2029. Jadwal tersebut sejalan dengan penyelesaian proyek konstruksi MRT Jakarta fase 2A secara keseluruhan.
Pada saat yang sama, Tuhiyat memproyeksikan konstruksi fase 2A hingga Stasiun MRT Jakarta Monas rampung pada 2027. Menurutnya, konstruksi Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI sampai Stasiun MRT Jakarta Monas mencapai 74%.
Adapun progres konstruksi MRT Jakarta fase 2A baru mencapai 33,36%. Ini karena konstruksi Stasiun MRT Jakarta Monas sampai Stasiun MRT Jakarta Mangga Besar baru 28% dan pengerjaan hingga Stasiun MRT Jakarta Monas sebesar 50%.
Tuhiyat menjadwalkan peletakan batu pertama dalam konstruksi fase 3 pada Agustus 2024. MRT Jakarta fase 3 akan menghubungkan Balaraja di Provinsi Banten hingga Cikarang di Provinsi Jawa Barat sepanjang 84 kilometer.
Ia mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan proposal pengajuan pinjaman yang dijadwalkan diserahkan ke pihak perbankan pada April 2024. Untuk diketahui, sumber dana proyek tersebut salah satunya adalah Asian Development Bank.
Sementara itu, Tuhiyat mengaku telah melakukan komunikasi dengan Japan International Cooperation Agency atau JICA terkait pengerjaan konstruksi proyek fase 3A. Namun Tuhiyat belum memastikan apakah kontraktor fase 3A akan berasal dari Jepang.
Konstruksi fase 3 akan dibagi menjadi dua tahap. Adapun, pengerjaan tahap pertama fase pertama akan dilakukan pada Agustus 2024, yakni dari Medan atria hingga Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Sementara itu, fase pertama tahap kedua adalah dari Tomang ke Kembangan sepanjang 9 kilometer. "Mudah-mudahan tidak ada tantangan yang berarti dalam pengerjaan proyek MRT Jakarta fase 3," katanya.