Pengusaha: Harga Barang akan Naik jika Rupiah Terus Melemah
Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo memperkirakan pelemahan rupiah yang berlanjut dapat berdampak pada harga jual industri manufaktur. Kenaikan harga terutama akan terjadi jika rupiah terus melemah hingga bulan depan.
Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani menjelaskan 80% dari total impor nasional terdiri dari bahan baku dan barang modal. Dengan demikian, pelemahan rupiah secara otomatis meningkatkan biaya produksi domestik.
"Oleh karena itu, terbuka kemungkinan adanya kenaikan harga jual produk manufaktur di pasar bila pelemahan ini terjadi lebih dari satu bulan," kata Shinta kepada Katadata.co.id, Kamis (18/4).
Shinta menduga, sebagian pabrikan sementara itu akan mengurangi volume produksi untuk menekan kenaikan biaya produksi seperti tahun lalu. Namun, ia mengakui tidak semua pabrikan dapat melakukan strategi tersebut.
"Tahun lalu kami lihat beberapa industri secara sukarela menghentikan produksi sementara karena bahan baku impor mahal yang disebabkan pelemahan nilai tukar," katanya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah mengalami pelemahan pada 21 Maret sampai 2 April 2024 ke posisi Rp 15.934 per Dolar Amerika Serikat. Rupiah tampak membaik sebelum akhirnya kembali memburuk setelah Lebaran 2024 dan menyentuh Rp 16.240 per Dolar Amerika Serikat kemarin, Rabu (17/4).