Biaya Impor Beras dan Jagung Naik Gara-gara Rupiah Melemah
Perum Bulog menyebut pelemahan rupiah akan berdampak pada kenaikan biaya impor beras dan jagung. Kurs rupiah telah melemah 816 poin atau 5,3% sepanjang tahun ini hingga Kamis (25/4).
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan, pelemahan rupiah berdampak langsung pada biaya impor beras dan jagung. "Kalau kurs naik 10%, maka total kebutuhan biaya untuk membayar impor naik 10%, itu saja. Jadi langsung sifatnya," ujar Bayu pada Jumat (26/4), seperti dikutip dari Antara.
Ia menjelaskan, asumsi dolar yang dipergunakan dalam perhitungan biaya Bulog adalah asumsi APBN. Selisih asumsi kurs dengan realisasinya menimbulkan kenaikan biaya terhadap Bulog.
Negara ini masih perlu menjaga stabilitas pangan dalam jangka panjang. Stabilitas pangan bukan hanya urusan jangka pendek atau dari tahun ke tahun, tetapi ini harus menjadi sesuatu yang memiliki perspektif termasuk kemudian perencanaan visi jangka panjang.
"Kami tentu membayangkan bahwa Indonesia naik income per capita-nya, kita diproyeksikan untuk menjadi negara nomor lima terbesar di dunia. Pada saat itu pun sebenarnya stabilitas pangan masih akan tetap penting," kata Bayu.
Menurut Bayu, penting bagi Indonesia untuk memiliki kebijakan stabilitas pangan jangka panjang sebagai jaring pengaman sosial. Ia menilai harus ada usaha yang lebih sistematis untuk mendukung secara lebih baik lagi kepada para petani dalam memproduksi pangan.