Bulog Tak Setop Program Jemput Gabah, Meski Petani Kurang Berminat

Image title
Oleh Antara
21 Mei 2024, 13:10
bulog, gabah, petani
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Petugas mengecek gabah yang dikeringkan di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). Direktur Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa total serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah dengan serapan gabah tersebut berasal dari petani langsung maupun penggilingan padi sejak masa panen raya berlangsung.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa pihaknya tetap melanjutkan program Jemput Gabah meskipun minim diminati oleh petani.

“Untuk jemput gabah beras yang dilakukan Bulog ternyata tidak banyak yang memanfaatkan fasilitas jemput gabah beras. tapi apakah program Jemput Gabah beras akan hilangkan? Itu tidak. Tetap ada, kita stanby aja. Tetap ada,” kata Bayu di sela meninjau langsung Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin.

Bayu menyampaikan bahwa program Kemput Gabah minim diminati oleh petani karena petani sudah mempunyai hubungan yang baik dan terikat dengan para penggilingan kecil yang ada di daerahnya masing-masing

“Kenapa? Karena para petani ini sudah juga punya hubungan yang baik dan terikat dengan penggilingan-penggilingan kecil yang ada di daerahnya,” kata Bayu.

Menurut Bayu,  petani selama ini menjual gabah mereka ke penggilingan kecil ataupun pengepul dengan kadar air sekitar 25-30%. Selanjutnya para penggilingan kecil ataupun pengepul yang akan menjual ke Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog.

Meski begitu, Bayu menuturkan bahwa program Jemput Gabah merupakan sinyal kepada pasar bahwa Bulog siap untuk masuk hingga ke tingkat petani guna menjaga stabilitas harga.

“Kalau memang dibutuhkan, kita bisa. Jadi, tujuannya memang demikian, memberikan signal ke pasar bahwa kalau tidak bisa pada pendekatan konvensional, bisa melakukan pendekatan yang dilakukan Bulog,” tutur Bayu.

Perum Bulog telah menyerap 1.050.000 ton gabah kering panen di tingkat petani atau 535.000 ton setara beras untuk pengadaan beras dalam negeri hingga 19 Mei 2024.

“Total pengadaan Bulog per 19 Mei 2024 itu sudah mencapai 535 ribu ton setara beras atau kurang lebih 1.050.000 ton setara gabah,” kata Bayu.

Bayu menyampaikan, beras tersebut diserap untuk penguatan cadangan beras pemerintah (CBP). Adapun sebanyak 535.000 ton merupakan gabungan antara beras yang ditugaskan oleh pemerintah atau public service obligation (PSO) hingga beras komersial.

Dia menyebut bahwa musim panen raya pada musim tanam pertama atau MT1 akan berakhir dalam dua minggu ke depan. Bulog memprediksi hingga akhir Mei 2024 Bulog menargetkan dapat menyerap beras petani sebanyak 600 ribu ton setara beras.

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...