RI Bakal Punya Pusat Sertifikasi Kendaraan Bermotor pada September
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan progres pembangunan Pusat Pengujian dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor atau Proving Ground Bekasi telah mencapai 50 persen. Budi optimis target soft launching pada September 2024 dapat dilakukan.
Hal tersebut disampaikan Menhub usai meninjau proyek proving ground yang terletak di Balai Pengujian Laik Jalan & Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Bekasi, Jawa Barat, Kamis (13/6).
"Hari ini saya meninjau perkembangan proving ground yang akan kita soft launching bulan September. Sekarang posisinya sudah 50 persen, kita harapkan pada saat itu (September) pak Presiden dapat melakukan soft launching," kata Budi.
Dia, mengatakan pembangunan Proving ground masih sesuai dengan target yang ditentukan. Secara teknis, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memenuhi syarat sehingga pengalaman ini diharapkan dapat kita lakukan pada proyek-proyek yang lain.
Sebagaimana diketahui, Proving Ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan sesuai dengan standar internasional yang telah mengadopsi United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).
Dengan adanya pembangunan Proving Ground BPLJSKB Bekasi, pelaksanaan uji tipe yang selama ini dilaksanakan di luar negeri nantinya bisa dilaksanakan di Indonesia. Dengan demikian, potensi ekspor kendaraan dari industri otomotif Indonesia akan semakin meningkat.
Proving Ground Bekasi dibangun mulai 2021 melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diusung Kementerian Perhubungan. Fasilitas tersebut dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional, sehingga akan meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor.
Selain itu, Proving Ground Bekasi juga mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan, serta mengurangi ketergantungan pendanaan dari APBN.
Budi mengatakan, nantinya akan ada sekitar 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN dan tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement. Proving ground juga digunakan sebagai tempat penelitian pengembangan industri otomotif.