Kenaikan Harga Gula jadi Rp 17.500 per Kg Diperpanjang

Andi M. Arief
28 Juni 2024, 14:49
harga gula, impor,
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Pekerja melakukan bongkar muat gula kristal putih impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (1/4/2023). Holding Pangan ID Food mendatangkan Gula Kristal Putih (GKP) impor tahap pertama sebanyak 107.900 ton untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga gula serta memenuhi kebutuhan saat Ramadhan dan Lebaran sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Pangan Nasional memperpanjang relaksasi Harga Acuan Pemerintah atau HAP dalam pembelian gula konsumsi hingga waktu yang tidak ditentukan. Pemerintah sebelumnnya telah melonggarkan tenggat waktu relaksasi HAP pembelian gula konsumsi dari 31 Mei 2024 menjadi akhir pekan ini, Minggu (30/6).

Relaksasi HAP pembelian gula konsumsi ini akan berlangsung setidaknya tiga bulan sejak pertama kali diberlakukan pada 5 April 2024. Dengan relaksasi tersebut harga gula di tingkat konsumen naik dari Rp 16.000 menjadi Rp 17.500 per kg dan Rp 18.500 per kg di bagian timur Indonesia.

"Relaksasi HAP gula konsumsi akan diperpanjang sampai terbitnya Peraturan Bapanas baru terkait HAP gula konsumsi," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ke wartawan, Jumat (28/6).

HAP gula konsumsi diatur dalam Peraturan Bapanas No. 11 Tahun 2022. Arief mengatakan revisi beleid tersebut kini sedang dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Adapun Arief tidak menjelaskan berapa HAP gula konsumsi baru nantinya.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan pertimbangan utama relaksasi HAP gula konsumsi saat ini adalah tingginya harga gula konsumsi atau sekitar Rp 18.000 per kg di pasar. Bapanas mendata rata-rata nasional harga gula konsumsi sepanjang bulan ini mencapai Rp 18.190 per kg.

Ketut mencatat harga gula konsumsi di tingkat pabrikan hanya Rp 15.300 sampai Rp 15.700 per kg. Sementara itu, harga gula konsumsi di tingkat pedagang adalah Rp 16.300 sampai Rp 16.500 per kg.

Walau demikian, Ketut menuliskan bahwa kenaikan harga gula tersebut belum tentu dinikmati oleh petani tebu selama musim giling pada Mei-September 2024. Maka dari itu, peningkatan HAP dinilai menjadi Rp 17.500 dinilai perlu agar gula konsumsi besutan petani lokal dapat diserap.

Berdasarkan paparan Bapanas, produksi gula nasional diprediksi mencapai 2,38 juta ton sepanjang tahun ini. Sementara itu, kuota impor gula konsumsi sepanjang 2024 adalah 708.609 ton.

Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto sebelumnya mengatakan tidak akan ada gula impor yang tiba di dalam negeri saat ini. Sebab, keran impor gula ditutup pada 31 Mei 2024.  

Jumlah perizinan impor yang diterbitkan pada awal tahun ini sebanyak  220.750 ton, mayoritas berasal dari Brasil. Realisasinya secara tahun berjalan baru mencapai 132.450 ton.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...