Ribuan Karyawan Samsung Mogok Kerja 3 Hari, Apa yang Dituntut?

Agustiyanti
8 Juli 2024, 15:16
Samsung, mogok kerja, demo
Samsung.com
Ilustrasi. Ribuan pekerja samsung menggelar mogok kerja selama tiga hari pada awal pekan ini.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Ribuan karyawan Samsung Electronics menggelar aksi mogok kerja selama tiga hari sejak Senin (8/7) hingga Rabu (10/7). Mereka menuntut perbaikan pada sistem bonus berbasis kinerja dan tambahan cuti tahunan. 

Serikat Kerja Samsung Electronik memiliki sekitar 30 ribu anggota. Ini mencakup hampir seperempat tenaga kerja di Korea Selatan. Mereka mengingingkan tambahan satu hari cuti tahunan bagi pekerja dan perubahan sistem bonus karyawan. Para pekerja pun mengancam akan melakukan aksi lanjutan jika tuntutan tersebut gagal dipenuhi. 

Mengutip Reuters, para analis melihat aksi mogok massal ini tak akan berdampak signfikan terhadap industri karena sebagian kegiatan produksi telah otomatisasi dan partisipasi mogok yang rendah. Meski demikian, aksi mogok dapat menandakan penurunan semangat tenaga kerja yang krusial di titik pentig Samsung mulai menerapkan kecerdasan buatan. 

Serikat kerja Samsung sebelumnya melakukan aksi mogok pertama pada bulan lalu menuntut masalah cuti tahunan. Namun, menurut Samsung, aksi tersebut tidak berdampak pada aktivitas bisnis. Samsung padsa Senin (8/7) juga menyebut bahwa aksi ini tidak menganggu produksi. 

Serikat pekerja tidak mengungkapkan tingkat partisipasi pemogokan bulan lalu. Namun, mereka mengatakan 6.540 pekerja akan mogok minggu ini, sebagian besar di lokasi manufaktur dan pengembangan produk. Adapun pemogokan tersebut mencakup para pekerja yang memantau jalur dan peralatan produksi otomatis sehingga operasi dapat terpengaruh.

Serikat pekerja mengatakan sekitar 3.000 pemogok menghadiri unjuk rasa di tengah hujan dekat kantor pusat Samsung di Hwaseong, selatan Seoul.

Presiden serikat pekerja Son Woo-mok, membantah laporan media tentang rendahnya partisipasi, dan mengatakan kepada Reuters bahwa usia mereka yang baru  lima tahun tidak cukup untuk mendidik anggotanya tentang masalah tersebut. “Pendidikan tentang serikat pekerja belum cukup. Tapi saya rasa partisipasi ini tidak rendah karena serikat kita masih muda dibandingkan serikat pekerja lainnya,” ujarnya.

Wakil presiden serikat pekerja Lee Hyun-kuk mengatakan akan ada pemogokan lebih lanjut jika Samsung tidak memperbaiki tawarannya. Usulan Samsung mencakup fleksibilitas dalam gaji dan ketentuan cuti tahunan. Namun, mereka  tidak memenuhi tuntutan serikat pekerja mengenai kenaikan gaji dan cuti. 

Serikat pekerja juga menginginkan kesetaraan dalam sistem bonus. Mereka mengatakan bonus untuk pekerja biasa dihitung dengan mengurangi biaya modal dari laba operasional, sedangkan bonus untuk eksekutif didasarkan pada sasaran kinerja pribadi.

“Saya mengatakan kepada orang-orang bahwa saya bangga bekerja di Samsung, namun kenyataannya tidak,” kata Park Jun-ha, 20, seorang insinyur di lini pengemasan chip Samsung yang bergabung dengan perusahaan tersebut pada Januari. 

Ia mengaku tidak bangga bekerja di Samsung karena tak puas dengan skema bonusnya yang tak jelas. Keanggotaan serikat pekerja telah berkembang sejak Samsung berjanji pada 2020 untuk berhenti menghambat kerja terorganisir. 

Kinerja harga saham Samsung telah tertinggal dari pesaing chip senegaranya SK Hynix (000660.KS). Serikat pekerja menyalahkan AI Samsung yang menyebabkan lambatnya pengembangan chip memori bandwidth tinggi (HBM) yang banyak diminati untuk digunakan dalam prosesor AI.

Meski begitu, Samsung memperkirakan kenaikan laba operasional kuartal kedua lebih dari 15 kali lipat karena pulihnya harga chip yang didorong oleh booming AI.

Harga sahamnya naik 0,2% pada perdagangan sore hari Senin setelah naik sebanyak 1,72% di awal sesi ke level tertinggi sejak Januari 2021. Pekan lalu, Saham Samsung melonjak 6,9% karena pendapatan kuartalan awal yang melebihi perkiraan analis.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...