Penjualan Mobil Anjlok, Gaikindo Sebut Ada Andil Aturan OJK

Andi M. Arief
10 Juli 2024, 17:40
gaikindo, penjualan mobil turun, aturan OJK
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Calon pembeli melihat kondisi mobil bekas di ruang pamer penjualan mobil bekas, Gedung Parkir Blok M Square, Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menilai aturan OJK memiliki andil dalam anjloknya penjualan mobil pada semester pertama tahun ini. Aturan yang dimaksud adalah Peraturan OJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengakui aturan OJK tersebut didukung oleh mayoritas orang. Namun beleid tersebut berdampak pada pengetatan penyaluran kredit oleh lembaga keuangan.

"Jelang akhir 2023, OJK mengeluarkan POJK No. 22 Tahun 2023. Intinya kendaraan yang mengalami kesulitan cicilan kredit tidak boleh ditelepon setelah pukul 19.00 dan hari libur. Dampaknya pembelian kendaraan semakin turun pada Januari 2024," kata Kukuh di Kementerian Perindustrian, Rabu (10/7).

Kukuh menjelaskan, penurunan pembelian mobil di pasar lokal terjadi sejak pada September 2023. Penurunan penjualan merupakan dampak Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuannya pada Juli 2023. Hal tersebut berpengaruh lantaran industri otomotif domestik masih bergantung pada bahan baku impor sebesar 20%.

Kenaikan suku bunga The Fed diperburuk oleh data kredit bermasalah pada segmen kendaraan bermotor sepanjang Januari-Agustus 2023 pada Oktober 2023. OJK menemukan nonperforming loan atau NPL Kredit kendaraan bermotor naik dari 1,82% pada Agustus 2022 menjadi 1,99% pada Agustus 2023. 

Kukuh menilai, penjualan mobil membaik pada November 2023 sampai pertengahan Desember 2023. Capaian penjualan kembali susut akibat POJK No. 22 Tahun 2023 yang terbit pada 20 Desember 2023.

Ia mencatat penjualan mobil belum membaik pada Februari 2024 akibat Pemilu 2024. "Pemilu membuat konsumen cenderung menahan pembelian atau wait and see," katanya.

Pada Maret 2024, penjualan mobil di dalam negeri turun hampir 50% secara bulanan. Selain hari kerja yang berkurang, konsumen mengubah alokasi pembelian mobil ke kebutuhan lain selama Bulan Suci Ramadan.

Sinyal Ubah Target

Kukuh mengakui penjualan mobil sepanjang paruh pertama konsisten lebih rendah secara tahunan. PT Astra International Tbk mendata, angka penjualan mobil turun 19% menjadi 408.012 unit.

Namun, Kukuh melihat mulai ada perbaikan angka penjualan sepanjang kuartal kedua tahun ini. Total penjualan mobil per Juni 2024 naik hampir 50% dari 48.702 unit pada Mei 2024 menjadi 72.936 unit.

Oleh karena itu, Kukuh berencana untuk melihat kondisi setiap Agen Penjual Mobil dalam waktu dekat untuk menentukan target penjualan tahun ini. Selain itu, Kukuh mengatakan GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 akan menjadi faktor penentu apakah target penjualan 1 juta unit mobil tahun ini perlu diubah.

GIIAS 2024 akan berlangsung pada 18-28 Juli 2024. Secara rinci, Kukuh akan melihat jumlah kunjungan dan realisasi transaksi pada GIIAS bulan ini sebelum menentukan target penjualan tahun ini.

"Kalau jumlah transaksi di GIIAS 2024 lebih rendah dari GIIAS 2023 berarti sudah ada tanda-tanda penjualan tahun ini tidak mencapai 1 juta unit," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...