Cegah Impor Ilegal, Mendag Ingin Pindahkan Pintu Masuk Tujuh Komoditas
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana memindahkan pintu masuk impor tujuh komoditas pemindahan tujuh pelabuhan tujuan impor khusus tujuh komoditas ke Presiden Joko Widodo. Adapun komoditas yang dimaksud adalah yang menjadi perhatian Satgas Impor Ilegal, yakni tekstil, keramik, alas kaki, pakaian jadi, kosmetika, elektronika, dan pakaian jadi lainnya.
Zulhas berencana memindahkan pelabuhan pintu masuk impor khusus tujuh komoditas tersebut ke bagian timur Indonesia. Namun, ia menekankan pemindahan tersebut hanya akan dilakukan jika pelabuhan tujuan impor di Pulau Jawa sudah kelebihan kapasitas.
"Pelabuhan pintu masuk barang impor tidak hanya ada di Pulau Jawa, ada di Makassar, Bitung, hingga Sorong," kata Zulhas di kantornya, Jumat (19/7).
Zulhas berniat menetapkan Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak sebagai tolak ukur implementasi pemindahan tersebut. Ia mengaku akan mengusulkan rencana tersebut pada rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung penuh usulan pemindahan pelabuhan impor khusus tujuh barang tersebut. Agus mengaku memiliki rencana serupa yang masih dibahas secara internal di Kementerian Perindustrian.
"Menggeser pelabuhan tujuan impor ke bagian timur Indonesia itu akan menghasilkan efek berganda yang tinggi sekali," kata Agus.
Agus sebelumnya menggelar pertemuan dengan Zulhas di Kantor Kemendag hari ini, Jumat (1/7). Pertemuan sekitar 90 menit ini membahas pengentasan impor ilegal di dalam negeri.
Ia mengatakan, diskusi berjalan dengan hangat dan mencapai kata sepakat terkait pengoperasian Satuan Tugas Impor Ilegal. Menurutnya, pemerintah telah berhasil memetakan modus importasi ilegal yang terjadi sejauh ini.
"Kami sudah tahu modusnya, maka kata kunci terkait pengoperasian Satgas Impor Ilegal adalah penegakan hukum. Semua peraturan untuk mengentaskan impor ilegal sudah ada. Jadi, yang palin penting dalam pengentasan impor ilegal adalah penegakan hukum," katanya.
Agus mengatakan, keberadaan Satgas Impor Ilegal penting untuk mendukung sektor manufaktur nasional. Sebab, manufaktur menjadi fokus pemerintah dalam menopang kekuatan ekonomi nasional.