Menengok Investasi di Riau Kompleks, Markas APRIL Group produsen PaperOne
Pangkalan Kerinci, yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau awalnya hanya berupa dusun kecil dengan akses yang terbatas. Pada 1993, jumlah penduduk di wilayah ini hanya sekitar 200 kepala keluarga.
Wajah Pangkalan Kerinci secara perlahan berubah sejak APRIL Group, melalui unit operasionalnya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memulai kegiatan produksi pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) dan kegiatan manufaktur untuk memproduksi pulp dan kertas pada 1994. Tak butuh lama, dusun kecil ini berkembang menjadi kabupaten baru dan kini dikenal sebagai markas produksi kertas PaperOne yang terjual hingga ke 110 negara di dunia.
Selama 1994-2020, total investasi di Riau Kompleks, lokasi operasional APRIL di Pangkalan Kerinci, mencapai lebih dari Rp100 triliun dan membuka lapangan kerja kepada lebih dari 14.000 orang karyawan.
Sebagai informasi, Riau Kompleks tidak hanya memproduksi produk kertas saja, melainkan juga terdapat unit produksi atau yang terafiliasi dengan APRIL dan menciptakan berbagai produk sehari-hari yang dibutuhkan masyarakat. Apa sajakah?
1. Pabrik Pulp dan Kertas
Beroperasi sejak 30 tahun lalu, pabrik pulp dan kertas APRIL menjadi pendukung utama berkembangnya kota Pangkalan Kerinci. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 4 juta ton pulp dan 1,15 juta ton kertas setiap tahunnya.
Produk pulp yang diproduksi oleh APRIL dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti tisu, kantong teh dan kertas, termasuk merek kertas PaperOne yang telah dipasarkan ke 110 negara. Seluruh produk APRIL berasal dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola secara berkelanjutan yang mengacu pada Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0, dan telah tersertifikasi PEFC.
Bagi APRIL, bisnis harus berjalan berdampingan dengan keberlanjutan. Pada tahun 2020, perusahaan memperkuat komitmen keberlanjutannya dengan meluncurkan APRIL2030, yang bertujuan memberikan dampak yang lebih positif kepada iklim, alam, and masyarakat. Serangkaian komitmen perusahaan tersebut mencakup empat pilar – Iklim Positif, Lanskap yang Berkembang, Kemajuan Inklusif, dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan.
2. Pabrik Viscose-Rayon
Asia Pacific Rayon (APR), sister company APRIL, merupakan produsen viscose-rayon terintegrasi pertama di Asia. Pabrik yang sempat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2020 ini nilai investasinya mencapai Rp 15 triliun dengan kapasitas produksi viscose-rayon tahunan sebesar 300,000 ton.
Viscose-rayon yang ditawarkan APR merupakan bahan baku produk tekstil yang sifatnya mudah terurai atau biodegradable dan telah memenuhi pasar dalam negeri dan dieskpor ke pasar-pasar tekstil utama di dunia seperti Turki, Mesir, Pakistan, Nepal, Bangladesh, Brazil, dan Vietnam. Dissolving pulp yang menjadi bahan baku APR berasal dari APRIL, tersertifikasi sehingga dapat menjamin kualitas produk yang baik dan berkelanjutan.
Sebagai upaya mendukung industri tekstil Indonesia dalam kapabilitas penelitian dan pengembangan, Asia Pacific Yarn (APY) didirikan di dalam kompleks yang sama untuk memastikan kualitas produk rayon yang dihasilkan APR
APR merilis komitmen keberlanjutan APR2030 pada 2021 yang berdasar pada empat pilar yaitu Dampak Positif terhadap Iklim dan Alam, Manufaktur Bersih, Sirkularitas, dan Kemakmuran Inklusif. Salah satu bentuk komitmen APR dalam Kemakmuran yang Inklusif adalah dengan mendukung pengembangan karya tekstil lokal dengan mengadakan Kelas Berbagi, berkolaborasi dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Riau, untuk mempersiapkan desainer lokal agar mampu bersaing di pasar saat ini. Melalui kolaborasi ini, APR telah membawa perancang dan pengrajin batik asal Riau untuk berkolaborasi ke penghelatan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW).
3. Pabrik Kertas Kemasan Berkelanjutan (Paperboard)
Yang terbaru, APRIL Group terus mengembangkan portofolio bisnisnya dengan membangun PT Riau Andalan Paperboard International (RAPI) yang merupakan pabrik kertas kemasan atau paperboard. Nilai investasi pabrik ini beserta fasilitas penunjangnya mencapai Rp 33,4 triliun, yang diproyeksikan dapat menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan berkelanjutan setiap tahunnya. Lebih dari 600 lapangan pekerjaan baru akan tercipta ketika kapasitas operasional penuh pabrik ini telah tercapai.
Produk kertas kemasan akan dipasarkan dengan merek BoardOne dan Silverpak. PT RAPI menargetkan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan mancanegara, termasuk negara-negara di Asia Tenggara, Afrika, dan Asia Selatan seperti India, Bangladesh, dan Pakistan.
Investasi baru ini menjadi salah satu investasi manufaktur yang terbesar di Pulau Sumatera dalam satu dekade terakhir dan diharapkan dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Pembangunan pabrik kertas kemasan ini merupakan bagian dari komitmen Pertumbuhan yang Berkelanjutan APRIL 2030 yang menekankan pendekatan holistik terhadap diversifikasi, circularity, dan produksi yang bertanggung jawab.