Basuki Ungkap Alasan Jokowi Belum Cicipi Air Minum IKN: Masih Ada Debu di Pipa

Andi M. Arief
2 Agustus 2024, 16:37
air minum ikn, basuki, jokowi
Instagram/Kemenpupr
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mencoba meminum air langsung dari keran di IKN Nusantara pada Selasa (30/7).
Button AI Summarize

Plt  Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Basuki Hadimuljono mengungkapkan alasan Presiden Joko Widodo belum mencicipi air minum dari keran saat mengunjungi Istana Garuda maupun Istana Negara di IKN. Ia menjelaskan, kualitas air minum IKN belum diperiksa di semua titik.

Basuki mengatakan, air minum saat ini telah mengalir di beberapa gedung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN, termasuk Istana Garuda dan Istana Negara. Namun air di Istana Garuda dan Istana Negara masih memiliki impuritas lantaran pemasangan perpipaan di KIPP masih terbilang baru. 

"Saya belum mengizinkan presiden mencoba air minum saat melakukan kunjungan di Istana Negara IKN, karena masih ada debu di pipa-pipanya," kata Basuki di Kampus Kementerian PUPR, Jumat (2/8).

Basuki mengaku telah mencicipi air minum di Nusantara, tetapi titik pemeriksaan kualitas tersebut berada di Instalasi Pengolahan Air atau IPA. Air dari Bendungan Sepaku Semoi maupun Intake Sepaku akan diolah di IPA Sepaku sebelum menjadi air minum yang mengalir di KIPP IKN. 

Air minum yang telah diberikan penanganan di IPA Sepaku akan dialirkan ke reservoir air minum di bukit belakang Istana Garuda. Adapun air minum tersebut akan diperiksa kedua kalinya sebelum dialirkan ke KIPP dengan gravitasi. 

Basuki telah menjadwalkan pemeriksaan kualitas air minum di Nusantara pekan depan, Minggu (10/8). Pemeriksaan tersebut akan dilakukan oleh PT Sucofindo agar pengujian lebih imparsial.

Wakil Kepala OIKN Raja Juli Antoni mengatakan, kualitas air minum yang kini mengalir di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN lebih baik dari air minum dalam kemasan.

Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga mengatakan air minum telah mengaliri enam jenis gedung di KIPP IKN, yakni Istana Garuda, Istana Negara, Sekretariat Presiden, Sekretariat Negara, Hotel Nusantara, dan gedung-gedung di kompleks Kementerian Koordinator.

Menurutnya, pihaknya sedang mencoba mengalirkan air minum ke rumah tapak menteri dan Rusun ASN. "Kami sedang menunggu kabar bagaimana hasil uji coba tersebut," kata Danis.

Total jaringan tersebut mencapai 32 kilometer yang terdiri dari pipa transmisi sepanjang 16 km dan pipa distribusi atau yang menghubungkan reservoir dan rumah tangga sepanjang 16 km.

Debit air minum yang mengalir di IKN pada Agustus sebesar 150 liter per detik dari kapasitas terpasang 300 liter per detik. Utilisasi kapasitas air minum yang baru 50% tersebut tidak berkaitan dengan daerah resapan air di IKN yang buruk.

"Debit 300 liter per detik itu bisa menghidupi 300.000 orang. Jadi, debit 150 liter per detik cukup untuk melayani penghuni IKN pada bulan depan. Tidak ada hubungannya dengan daerah resapan air, karena sumber air minum dari bendungan," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja di kantornya, Jumat (12/7).

Bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas air bersih ke IKN sebesar 2.000 liter per detik. Anggaran konstruksi bendungan tersebut mencapai Rp 836 miliar yang rampung pada awal tahun ini.

Air bersih dari Bendungan Sepaku Semoi akan dikirimkan ke Instalasi Pengolahan Air Sepaku untuk menjadi air minum. Setelah itu, air minum tersebut akan dikirim ke reservoir di belakang Istana Presiden IKN sebelum disalurkan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.



Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...