Hampir 46 Ribu Karyawan di-PHK Sejak Januari, Mayoritas di Jateng, Jabar, Banten

Desy Setyowati
23 Agustus 2024, 19:40
phk, kemnaker,
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Karyawan pabrik tekstil PT Tyfountex yang terkena PHK mendatangi kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja untuk melakukan mediasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (11/11/2019).
Button AI Summarize

Kementerian Ketenagakerjaan atau Kemnaker mengungkapkan faktor penyebab jumlah Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK hampir 46 ribu karyawan sejak awal tahun. Berdasarkan data Dinas Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat.

“Total ada 45.762 PHK per hari ini,” kata Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau PHI dan Jamsos Kemnaker Indah Anggoro Putri di sela-sela Naker Fest 2024 di Jakarta, Jumat (23/8).

Jumlah karyawan yang di-PHK naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 5.000 orang.

PHK karyawan didominasi sektor manufaktur atau industri pengolahan, khususnya sektor tekstil, garmen, dan alas kaki.

Salah satu faktor penyebab PHK melonjak yakni pengusaha tidak mampu bersaing. Banyak usaha yang belum pulih setelah pandemi Covid-19 dan diperparah dengan beragam situasi, termasuk perang, kebijakan terkait produk tertentu dan perubahan gaya hidup.

"Mereka yang belum siap menghadapi dinamika ini, antara persaingan, situasi global regional dan perubahan gaya hidup konsumen, akhirnya mereka tidak kuat. Jadi mereka terpaksa PHK," katanya.

Dia memastikan bahwa Kemnaker terus memantau situasi tersebut, baik melalui pengawasan langsung maupun melalui Dinas Ketenagakerjaan, bahwa keputusan PHK diambil ketika tidak ada lagi jalan lain.

Kemnaker juga terus memberikan pendampingan bagi perusahaan yang menghadapi kendala pembayaran pesangon. Konsultasi dilakukan oleh Ditjen PHI dan Jamsos, termasuk dalam gelaran Naker Fest 2024 selama 23-25 Agustus.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...