PIS, PGN, dan PLN Garap Proyek Regasifikasi LNG untuk Melistriki Indonesia Timur
PT Pertamina International Shipping menjalin kerja sama dengan PT PLN dan PT PGN Tbk pada proyek regasifikasi gas alam cair (LNG) untuk kelistrikan. Direktur Pengembangan Bisnis PIS Eka Suhendra mengatakan, proyek ini bertujuan untuk mengelektrifikasi Indonesia Timur.
“PGN dan PLN buka banyak, ada di Nusa Tenggara, Papua, dan Kalimantan. Kami kebetulan masuk untuk yang ke Papua Utara. Jadi disitu bersama PGN, kami ikut tender di proyek PLN,” kata Eka saat ditemui di Jakarta pada Kamis (6/9).
Eka menyampaikan, PIS dalam proyek regasifikasi ini akan berpartisipasi untuk mengangkut kargo LNG dari PGN sehingga dapat diproses regasifikasinya. Setelah proses selesai, listrik dari hasil regasifikasi akan diterima oleh PLN.
Selain regasifikasi LNG, Eka menyebut PGN juga memiliki tender lain seperti proyek power ship. “Jadi membangkit listriknya itu di atas kapal, makanya kami juga mungkin akan coba ikut serta, sampai sekarang ada tender sudah dilaksanakan,” ujarnya.
PIS saat tengah untuk mengembangkan bisnis angkutan muatan selain migas, salah satunya adalah LNG. “Mungkin dalam waktu dekat, 1-2 tahun ke depan itu kami akan masuk bisnis LNG yang saat ini belum ada,” kata Eka saat ditemui di Jakarta pada Kamis (5/9).
Ia menjelaskan, salah satu jalan menuju ekspansi bisnis ke LNG dilakukan melalui kepemilikan bersama atau co-owning kapal LNG dengan perusahaan kapal asal Jepang Nippon Yusen Kaisha (NYK) dan perusahaan India, Gale.
PIS menyebut, co-owning kapal ini merupakan rencana perusahaan untuk menumbuhkan bisnis kancah internasional. “Kapal LNG baru dengan NYK ini mungkin menjadi pola bisnis yang akan kami lakukan ke depan,” ujarnya.
Eka menyebut, pemilihan co-owning kapal merupakan strategi perusahaan memperkecil risiko dan menguatkan langkah guna mendapatkan partner kerja sama yang bagus. Dia menyebut, kerja sama kapal LNG ini berkaitan dengan regasifikasi untuk pembangkit listrik di India.
“Kami akan kerja sama disuplai, kapalnya. Ini merupakan proyek kerja sama kami yang pertama di luar negeri, saat ini proses tendernya sudah disubmit,” ucapnya.
Selain LNG, eka menyebut PIS juga akan melebarkan bisnisnya untuk mengangkut produk lain. Hal ini akan dilakukan baik di domestik maupun internasional untuk mencapai target-target perusahaan. "Mungkin akan menjadi fokus kami dari segi kargo itu seperti amonia, hidrogen di 2030,” kata dia.