Dorong Swasembada Susu, Pemerintah Datangkan 100.000 Ekor Sapi Perah dari Brasil

Andi M. Arief
13 September 2024, 14:13
susu segara, impor sapi, impor sapi perah
ANTARA FOTO/Walda Marison/sgd/Spt.
Pekerja membawa susu sapi hasil perahan di Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (10/10/2023). Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) berupaya perkuat produksi susu segar melalui pengembangan ekosistem sapi perah berbasis koperasi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan mendatangkan 100.000 ekor sapi perah asal Brasil ke dalam negeri. Langkah tersebut merupakan tindak lanjut penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Pertanian Brasil Carlos Favaro kemarin, Kamis (12/9).

Amran mencatat, seluruh sapi perah tersebut akan mendukung peningkatan produksi susu perah nasional. Investasi tersebut dilakukan antara PT Asiabeef Biofarm Indonesia dan Agropecuaria 31 dan ditaksir mencapai Rp 4,5 triliun.

"Semua investasi ini akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai bidang peternakan. Investasi ini dapat mendukung upaya kita untuk swasembada daging dan susu," kata Amran dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (13/9).

Amran menilai, perlu pengembangan industri peternakan secara masif untuk memenuhi kebutuhan protein dari daging dan susu sapi di dalam negeri. Sebab, mayoritas pasokan susu sapi segar kini masih bergantung pada impor.

Badan Pusat Statistik mendata produksi susu segar mencapai 968.980 ton pada 2020. Pada tahun yang sama, total kebutuhan susu segar nasional sejumlah 4,4 juta ton.

Favaro berencana untuk bertandang ke Indonesia dengan beberapa pengusaha besar di sektor peternakan. Tujuan kunjungan tersebut adalah menciptakan kesepakatan lanjutan nota kesepahaman terkait pembangunan sektor peternakan Indonesia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda sebelumnya berencana mendatangkan 1 juta ekor sapi perah dari luar negeri hingga 2029. Kedatangan sapi-sapi tersebut diharapkan akan membuat volume impor susu menjadi kurang dari 10% kebutuhan nasional atau masuk kondisi swasembada susu.

Agung mencatat, mayoritas pengadaan sapi perah berasal dari Australia. Namun Australia hanya mampu mengirimkan 100.000 ekor sapi perah per tahun pada masa depan.

Pemerintah saat ini berencana mengimpor dua juta ekor sapi perah untuk memenuhi program Minum Susu Gratis. Impor sapi perah dibutuhkan lantaran target peserta program tersebut pada 2029 mencapai 82,9 juta orang.

Salah satu negara produsen sapi perah yang juga disoroti Agung adalah Brasil. Namun, negara ini pernah  masuk sebagai negara yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK meski tak lagi sejak 2006.

Brasil pun tengah mengajukan permohonan sebagai negara bebas PMK ke Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun lalu. Namun pengajuan tersebut baru dapat disetujui secepatnya Mei 2025.

Agung  pun memperkirakan, sapi perah dari Brasil baru bisa masuk setelah revisi PP No. 4 Tahun 2016 rampung. "Tentu jumlah sapi perah yang dipasok negara asal impor harus besar. Brasil mengatakan sanggup memasok 1 juta ekor sapi perah per tahun," katanya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...