Pengusaha Ajak Bangun Pabrik Bahan Baku Susu Ikan, Targetkan Cepat Balik Modal

Andi M. Arief
18 September 2024, 21:09
susu ikan, prabowo, berikan
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/agr
Pekerja menunjukkan produk makanan dari ekstrak protein ikan atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) di PT Berikan Bahari Indonesia di Kandanghaur, Indramayu Jawa Barat, Rabu (18/9/2024).
Button AI Summarize

PT Berikan Teknologi Indonesia menyatakan investasi bahan baku susu ikan menguntungkan di masa depan. Mereka bahkan menyebut imbal investasi atau IRR pabrik pengolahan Hidrolisat Protein Ikan atau HPI mencapai 130% per tahun. 

CEO Berikan Teknologi Yogi Aribawa Krisna mengaku bersemangat dalam mensosialisasikan pembangunan pabrik HPI. Sebab, imbal investasi pendirian pabrik tersebut lebih dari dua kali lipat per tahun.

"Faktor paling menarik yang saya lihat dari investasi ini adalah periode pengembalian modalnya atau hanya 1,5 tahun," kata Yogi di PT Berikan Bahari Indonesia, Indramayu, Rabu (18/9).

HPI merupakan bahan baku pembuatan susu ikan yang kini digaungkan dapat melengkapi kebutuhan susu segar nasional. Untuk diketahui, Berikan Teknologi merupakan perusahan HPI pertama di dalam negeri. Berikan baru membangun fasilitas produksinya pada 2022 setelah melakukan penelitian terkait HPI sejak 2017.

Yogi menilai banyak kawasan yang dapat menjadi tempat pendirian pabrik HPI di dalam negeri mengingat panjang pesisir nasional mencapai 81.290 kilometer. Dengan demikian, pabrik HPI dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional lebih tinggi.

Yogi menjelaskan pabrik HPI merupakan bentuk dari ekonomi sirkular. Sebab, bahan baku pembuatan HPI umumnya menggunakan ikan yang tidak bernilai di mata nelayan. Dalam hal ini, Berikan Teknologi menggunakan ikan petek yang disediakan nelayan di sepanjang pesisir Indramayu hingga Subang.

Untuk diketahui, ikan petek adalah ikan kecil dengan volume daging yang sedikit. Alhasil, nelayan umumnya membuang ikan petek atau menjadikannya bahan baku ikan asin.

Pembangunan pabrik HPI di Indramayu pada 2022 membuat ikan petek kini dihargai hampir Rp 10.000 per kg. Yogi mencatat HPI yang diproduksi di pabriknya kini diserap oleh beberapa jenis industri, seperti farmasi, pangan, pupuk, dan pakan.

Yogi mengatakan setiap HPI disesuaikan untuk masing-masing jenis industri yang menyerap. Sebagai contoh, HPI untuk pembuatan susu ikan mengharuskan organ dalam ikan petek dikeluarkan sebelum diproses menjadi HPI.

"Jadi, pabrik HPI merupakan contoh dari ekonomi sirkular dan akhirnya dapat membantu pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan susu ikan dapat memenuhi lonjakan permintaan susu segar akibat program Minum Susu Gratis oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Teten menghitung ada 24,74 juta ton produksi ikan yang dapat diolah menjadi susu.

Teten menjelaskan, susu ikan merupakan ekstrak protein dari proses hidrolisat protein ikan yang akhirnya diolah menjadi susu ikan. Kandungan gizi susu ikan yang diproduksi di dalam negeri setara dari susu sapi segar, tidak berbau ikan, dan mudah dicerna.

"Selain itu, salah satu keunggulan susu ikan adalah tidak mengandung laktosa," kata Teten di Gedung DPR, Rabu (11/9).

Menurut Alomedika, ras Asia memiliki prevalensi intoleransi laktosa atau antara 80% sampai 100%. Sementara itu, kelompok usia anak dengan tingkat intoleransi laktosa paling tinggi adalah 12-14 tahun atau hingga 73%.

Teten mengaku belum menawarkan strategi tersebut kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Namun, Teten mengingatkan bahwa program Minum Susu Gratis yang ditawarkan Prabowo akan melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...