Resmikan Smelter Amman, Jokowi Ingin Ekonomi RI Tak Hanya Andalkan Konsumsi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti urgensi pergeseran fokus ekonomi Indonesia menuju sektor produksi dalam negeri. Jokowi menyebut pertumbuhan aktivitas ekonomi nasional saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh sektor konsumsi domestik atau rumah tangga.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat meresmikan smelter Amman Mineral Internasional di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat pada Senin (23/9). Jokowi mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini masih mengandalkan sektor konsumsi domestik sehingga perlu diubah.
"Kita tahu PDB ekonomi kita 56% itu bertumpu pada konsumsi domestik. Ini yang harus diubah," kata Jokowi seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Dia mengatakan Indonesia punya modal cukup untuk mengubah fokus tersebut melalui proyek hilirisasi mineral pertambangan, khususnya pada komoditas hilirisasi industri tembaga.
Jokowi menginginkan Indonesia bertransisi menjadi negara industri maju melalui pengolahan sumber daya alam, alih-alih hanya bergantung pada konsumsi. "Sebagai pemilik cadangan tembaga tujuh besar dunia, kita telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri tembaga," ujarnya.
Melalui modal tersebut, Jokowi berharap arah utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat beralih dari ketergantungan pada konsumsi menjadi fokus pada produksi. Dia menilai pergeseran prioritas itu dapat menciptakan nilai tambah dan daya saing ekonomi nasional.
"Pertumbuhan PDB kita tidak tergantung pada konsumsi, tapi kita balik menjadi tergantung pada produksi," katanya
Pada momen tersebut, Jokowi mengungkapkan keinginan Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam penyediaan produk tembaga di pasar global. Dia menekankan pentingnya mengolah bahan mentah di dalam negeri dan memproduksi barang jadi seperti lembaran katoda, kabel, atau lembaran tembaga (copper foil).
"Semuanya yang bisa kita produksi di sini, itu akan kita lakukan, bukan lagi kita mengekspor bahan mentah," kata Jokowi.