Menperin Prediksi Kondisi Manufaktur Belum akan Segera Pulih

Andi M. Arief
1 Oktober 2024, 17:38
manufaktur, PMI manufaktur, menperin
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja membersihkan mesin yang digunakan untuk produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan sektor industri manufaktur di kuartal III-2020 sebesar 5,25 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Button AI Summarize

Indeks Purchasing Manager's Index atau PMI Manufaktur Indonesia terkontraksi selama tiga bulan berturut-turut pada Juli-September 2024. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan, kondisi manufaktur belum akan sepenuhnya pulih hingga akhir tahun ini. 

Menurut Agus, industri masih akan lesu karena belum ada kebijakan baru yang kemungkinan diterbitkan untuk mendukung manufaktur hingga akhir tahun ini. Ia menilai, PMI manufaktur seharusnya kembali ekspansif jika sudah ada kebijakan yang dapat mendukung industri. 

"Agar bisa kembali ekspansif, sektor industri membutuhkan dukungan regulasi yang tepat dari berbagai Kementerian/Lembaga, sehingga industri dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Agus di Jakarta, Selasa (1/10).

Economics Director S&P Global Market Intelligence Paul Smith menjelaskan kontraksi manufaktur pada bulan lalu masih didorong oleh pelemahan permintaan secara global. Alhasil, pabrikan condong tidak membeli bahan baku dan menghabiskan stok bahan baku yang ada.

"Pabrikan condong menghabiskan stok bahan baku dan mengetatkan biaya produksi dan menjaga efisiensi produksi," kata Smith dalam keterangan resmi, Selasa (1/10).

Smith mencatat permintaan global terus melanjutkan tren penurunan yang dimulai April 2024. Smith menilai penurunan permintaan ekspor kali ini merupakan yang terendah sejak November 2022.

Kondisi tersebut diperburuk dengan meningkatnya harga bahan baku di pasar global yang tertransmisikan ke biaya produksi. Walau demikian, inflasi pada akhir kuartal ketiga tahun ini membantu meringankan beban industriwan.

Karena itu, Smith menyampaikan pabrikan sedikit menurunkan harga jualnya pada September 2024. Menurutnya, langkah tersebut terakhir dilakukan sektor manufaktur pada Juni 2023.

Di sisi lain, ia menemukan adanya sedikit peningkatan penyerapan tenaga kerja pada bulan lalu. Smith mengatakan peningkatan serapan tenaga kerja tersebut merupakan pertama kalinya sepanjang kuartal ketiga tahun ini.

"Para perusahaan melaporkan optimistis kondisi produksi yang lebih stabil pada tahun depan. Berdasarkan data, kepercayaan diri industri meningkat ke titik tertinggi selama tujuh bulan terakhir pada September 2024," katanya.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...