Manufaktur Ekspansif, Menperin Yakin Performa Industri Menjanjikan pada 2025

Andi M. Arief
3 Januari 2025, 18:03
manufaktur, PMI manufaktur
Dok. Barata
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai, kenaikan Purchasing Manager's Index sebesar 1,6 poin menunjukkan ketangguhan sektor manufaktur nasional. Ia memproyeksi, kondisi manufaktur akan lebih menjanjikan pada tahun ini. 

PMI merupakan indeks yang menunjukkan kondisi sektor manufaktur sebuah wilayah. PMI Indonesia per Desember 2024 menunjukkan kondisi ekspansif lantaran berada di atas posisi 50,0 atau sebesar 51,2 poin.

"Angka PMI ini sekali lagi membuktikan bahwa tanpa adanya regulasi yang ideal, PMI naik. Kalau regulasi yang dibutuhkan industri bisa diterbitkan, saya yakin performa industri akan terbang," kata Agus di kantornya, Jumat (3/1).

Agus mengakui, regulasi sektor manufaktur saat ini belum ideal untuk para pelaku industri. Lonjakan PMI pada akhir tahun lalu di luar perkiraan pemerintah. Karena itu, ia memproyeksi 2025 menjadi tahun yang menjanjikan bagi sektor manufaktur.

Tren ekspansif sektor manufaktur Indonesia berakhir pada Juli 2024, seiring dengan susutnya PMI Indonesia ke level 49.3. Ketika itu, indeksnya tercatat di atas 50,0 selama 34 bulan berturut-turut atau sejak September 2021.

Direktur S&P Global Market Intelligence Paul Smith mengatakan, kenaikan PMI Indonesia pada Desember 2024 disebabkan oleh optimisme para pelaku industri terhadap potensi peningkatan permintaan pada tahun ini. Smith menemukan, sebagian perusahaan industri memproyeksikan peningkatan produksi dalam beberapa bulan ke depan.

Mayoritas perusahaan mengantisipasi peningkatan produksi pada tahun ini dengan meningkatnya stabilitas ekonomi makro dan proyeksi perbaikan daya beli. Smith menemukan, kenaikan produksi bulan lalu juga ditandai peningkatan serapan tenaga kerja. Pertumbuhan ini akibat peningkatan produksi yang terakhir kali terjadi pada Mei 2024.

Smith mengatakan, sektor manufaktur Indonesia tetap terpukul oleh kenaikan harga bahan baku akibat pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebagian perusahaan industri telah menaikkan harga jual produknya ke konsumen. "Tingkat inflasi pada Desember 2024 naik, namun pertumbuhan inflasi tertinggi terjadi pada Agustus 2024," katanya.

Ketua Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia Adhi S Lukman memproyeksikan PMI manufaktur Indonesia akan terus positif sepanjang kuartal pertama tahun ini. Hal tersebut didorong oleh peningkatan permintaan untuk menyambut Ramadan 2024.

"Saya kira PMI Indonesia akan terus positif sampai akhir lebaran, siklusnya memang seperti itu. PMI akan sedikit turun setelah Lebaran 2025 sebelum kembali naik pada pertengahan tahun ini," kata Adhi.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...