Bersiap Hadapi Kebijakan Anti Deforestasi Uni Eropa, Musim Mas Bentuk Tim Khusus

Image title
17 Oktober 2024, 19:57
sawit, musim mas, uni eropa
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/YU
Pekerja memuat tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tempat penampungan hasil (TPH) kelapa sawit Desa Lampisi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Sabtu (7/9/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Produsen kelapa sawit, Musim Mas Group, membentuk sebuah tim yang berfokus untuk memenuhi prasyarat Europa Union Deforestation Regulation (EUDR). Tim akan bekerja untuk memenuhi kriteria sawit yang boleh masuk Uni Eropa jika kebijakan tersebut diterapkan.

Sebagai informasi, kebijakan EUDR bertujuan untuk mencegah masuknya produk yang berasal dari area yang menyebabkan deforestasi atau degradasi hutan ke pasar Eropa.

"Kami benar-benar fokus pada hal itu, dan kami punya bukti bahwa kami bisa memenuhi semua kriteria yang mereka minta," ujar General Manager Project & Program Musim Mas Group, Rob Nicholls, dalam konfrensi pers, Kamis (17/10).

Regulasi ini mewajibkan perusahaan yang mengekspor produk tertentu ke Uni Eropa untuk memastikan bahwa produknya bukan berasal dari lahan yang telah mengalami deforestasi atau degradasi hutan. 

Rob mengatakan, tim tersebut akan melaksanakan pelacakan produk sawit yang berasal dari perkebunan perusahaan dan perkebunan petani swadaya. Untuk itu, perusahaan membentuk tim yang melakukan survei ke lapangan dan mengecek langsung kondisi perkebunan sawit petani.

"Ada banyak petani yang tidak tergabung dalam asosiasi, jadi kami punya tim khusus di Musim Mas yang langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data-data tersebut," ujarnya.

Usaha Bangun Sawit Berkelanjutan

Rob mengatakan, Musim Mas juga berusaha membangun industri kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menggelontorkan sejumlah dana untuk melaksanakan program Biodiverse & Inclusive Palm Oil Supply Chain (BIPOSC).

BIPOSC bertujuan mencapai rantai pasok minyak kelapa sawit berkelanjutan melalui penerapan praktik perkebunan regeneratif. "Diharapkan mampu menjadi solusi menciptakan rantai pasok minyak kelapa sawit bebas deforestasi," ujarnya.

Menurutnya, petani swadaya merupakan kunci untuk masa depan industri kelapa sawit berkelanjutan. Untuk itu, Musim Mas telah memiliki program pemberdayaan pyang dimulai sejak 2015. Ia meyakini, kolaborasi dengan banyak pihak dapat memberikan dampak positif yang lebih luas.

"Kolaborasi bersama L3F, SNV Indonesia, dan ICRAF diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pekebun swadaya, khususnya kemampuan teknis pengelolaan lahan serta alternatif pendapatan," katanya.

Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...