Wamen Tiko Ungkap Pembagian Tugas BUMN Karya Usai Dilebur
Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana mengurangi jumlah BUMN karya yang semula tujuh menjadi tiga entitas saja. Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiroatmodjo mengatakan, pemerintah telah memetakan fokus dari masing-masing entitas saat sudah digabung nanti.
“Untuk spesialisasi, fokusnya mereka akan kami bagi menjadi beberapa, ada yang fokus di sektor tol, pembangunan real estate, gedung, bendungan, dan transportasi. Jadi ini ada beberapa bagian,” kata Tiko saat ditemui di Kementerian BUMN pada Jumat (15/11).
Peleburan ini, menurut dia, dilakukan untuk efisiensi dan perbaikan kinerja BUMN Karya sehingga keuangannya lebih sehat. Selain itu, menurut dia, peleburan ini bakal mengurangi persaingan lelang proyek antarperseroan.
Pemerintah akan meleburkan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) ke PT Adhi Karya. Perusahaan ini akan fokus pada proyek pembangunan air dan rel kereta api.
Peleburan kedua dilakukan untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke PT Hutama Karya (Persero). Perusahaan ini akan fokus menangani proyek pembangunan jalan tol, jalan non-tol, dan bangunan kelembagaan.
Pemerintah juga akan melebur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk ke PT PP (Persero) Tbk yang akan fokus pada proyek pembangunan pelabuhan laut, bandar udara, pabrik, hingga bangunan hunian atau residensial.
Tiko menegaskan, peleburan ini bukan menggunakan skema merger melainkan inbreng. “Jadi kami inbrengkan, bukan merger. Contohnya kami sedang menyelesaikan PP, kemudian Waskita menjadi anak usahanya Hutama Karya,” ucapnya.
Tiko mengatakan, spesialisasi fokus BUMN karya ini dibagi berdasarkan kompetensi perusahaan. “Adhi Brantas itu kan Adhi bangun LRT, sementara Brantas bangun bendungan. Mereka akan fokus disitu karena lebih berpengalaman,” ujarnya.
Meski memiliki fokus masing-masing, menurut dia, Kementerian BUMN membebaskan setiap perusahaan untuk andil dalam pembangunan proyek pemerintah.
“Jadi untuk proyek pemerintah, semuanya bisa bekerja. Karena proyek pemerintah kan banyak, termasuk nanti untuk bendungan, jalan, hingga IKN itu bisa bebas digarap,” ucapnya.