Indonesia akan Impor 400 Ribu Sapi Hidup Tahun Depan

Agustiyanti
5 Desember 2024, 14:56
impor sapi, sapi
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/rwa.
Ilustrasi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan volume impor sapi hidup tahun depan mencapai 400.000 ekor. Pemerintah menargetkan impor sapi mencapai 2 juta ekor hingga 2029.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda mengatakan. importasi tersebut akan dilakukan oleh investor. Ia mencatat, jumlah investor yang telah menyatakan komitmen dalam usaha peternakan sapi sejauh ini mencapai 200 entitas.

"Target total impor sapi hidup kami adalah 2 juta ekor hingga 2029. Peta jalan kami menunjukkan volume impor daging dan susu sapi bisa berkurang menjadi di bawah 10% kalau ada tambahan 1 juta sapi pedaging dan 1 juta sapi perah," kata Agung di Jakarta, Kamis (5/12).

Agung mencatat, jumlah investor dalam peternakan sapi perah mencapai 134 entitas, sedangkan investor peternakan sapi potong baru sekitar 70 entitas. Agung menilai, hal tersebut disebabkan peternakan sapi perah dapat langsung menghasilkan produk, sedangkan peternakan sapi potong harus memakan waktu penggemukan sekitar 2 tahun sebelum panen.

Ia menyampaikan, ada dua skema investasi yang ditawarkan pemerintah kepada seluruh investor tersebut, yakni pembangunan peternakan dan kemitraan. Investor asing secara umum memilih membangun peternakan, sedangkan investor lokal memilih skema kemitraan.

Menurutnya, investor lokal mendominasi komitmen investasi yang diterima pemerintah. Namun, jumlah sapi yang didatangkan ke dalam negeri tetap didominasi oleh investor asing.

"Sebagai contoh, TH Group asal Vietnam berkomitmen mendatangkan 250.000 ekor sapi hingga 2029. Namun mayoritas investor lokal hanya berkomitmen mendatangkan 20 ekor sapi, bahkan hanya ada yang akan mendatangkan 10 ekor," katanya.

Agung mendata, 80%-90% peternakan di dalam negeri masih berskala kecil dan tidak terintegrasi dengan industri pengolahan. Karena itu, investor lokal memilih program kemitraan yang akhirnya melibatkan pendanaan dari perbankan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebelumnya menargetkan susu segar lokal dapat memasok lebih dari 50% kebutuhan nasional tahun depan. Hal tersebut didorong oleh investasi peternakan sapi perah yang diharapkan terealisasi pada 2025.

Sudaryono memproyeksi, investasi tersebut akan menambah populasi sapi perah sejumlah 2 juta ekor. Menurutnya, investasi tersebut akan dilakukan oleh 60 investor dari dalam dan luar negeri.

"Dengan investasi ini. kita bisa mandiri terkait konsumsi susu segar, sebab setidaknya 50% konsumsi susu bisa dipenuhi dari dalam negeri," kata Sudaryono di kantornya, Selasa (12/11).

Ia menyampaikan, seluruh sapi perah tersebut akan tersebar ke penjuru negeri, khususnya di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Sejauh ini, pemerintah telah mengantongi lahan seluas 1,5 juta hektare untuk investasi tersebut.

Sudaryono menekankan, peningkatan pasokan susu segar lokal tersebut tidak akan menggunakan anggaran negara. Menurutnya, ketergantungan konsumsi susu di dalam negeri hingga 80% dipandang sebagai peluang bisnis oleh investor.

"Peluang bisnis itu yang pemerintah dorong untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Kami, mau tidak mau, harus mengurangi impor dan memperbesar ekspor di bidang pangan," katanya.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...