ESDM Teken Perjanjian Pemanfaatan Ruang Jalan Tol untuk Proyek Pipa Gas Cisem II
Membuat ringkasan dengan AI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM menandatangani perjanjian kerja sama atau PKS pemanfaatan ruang milik jalan tol dengan empat badan usaha. Ini dilakukan untuk pemasangan atau penempatan pipa gas transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II, ruas Batang-Kandang Haur Timur.
Proyek Cisem merupakan usaha pemerintah untuk menghubungkan jaringan transmisi pipa gas bumi transmisi dari Jawa Timur hingga Sumatera.
PKS ini ditandatangani oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Dadan Kusdiana dengan Direktur Utama PT Semesta Marga Raya, PT Pejagan Pemalang Tol Road dan PT Pemalang Batang Tol Road. Adapun khusus penandatanganan PKS Direktorat Jenderal Migas dengan PT. Jasamarga Transjawa Tol, akan dilaksanakan secara sirkuler.
“Dengan ditandatanganinya PKS antara Ditjen Migas dengan 4 BUJT, menandakan kegiatan konstruksi Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Cisem Tahap 2 yang berada di area Jalan Tol Palimanan sampai dengan Batang sudah dapat dilaksanakan,” kata Dadan dalam siaran pers, dikutip Jumat (13/12).
Dadan mengatakan, proyek Cisem-II yang dibangun sepanjang 245 kilometer ini direncanakan melewati lima ruas Jalan Tol dari Ruas Tol Palimanan-Kanci hingga Ruas Tol Batang-Semarang.
Pengelola lima ruas Jalan Tol dari Tol Palimanan-Kanci hingga Tol Batang-Semarang, yakni
- PT. Jasamarga Transjawa Tol sebagai BUJT Ruas Palimanan-Kanci,
- PT. Semesta Marga Raya untuk Ruas Kanci-Pejagan
- PT Pejagan Pemalang Tol Road untuk Ruas Pejagan-Pemalang
- PT. Pemalang Batang Tol Road untuk Ruas Pemalang-Batang
- PT. Jasamarga Semarang Batang untuk Ruas Semarang-Batang.
Karena itu, Kementerian ESDM masih harus menyelesaikan penandatanganan PKS satu ruas jalan tol antara Direktorat Jenderal Migas dengan PT Jasamarga Semarang Batang selaku BUJT Ruas Semarang-Batang. Dia menyebut hal ini akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kami berkomitmen menyelesaikan konstruksi pipa transmisi gas di area Jalan Tol, dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan, serta akan selalu bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan sehingga tidak mengganggu operasional Jalan Tol,” ujar Dadan.
Diresmikan September
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sebelumnya telah meresmikan pembangunan proyek Cisem tahap II pada Senin (30/9). Bahlil menyebut, proyek diharapkan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Liquified Petroleum Gas atau LPG.
Dia menjelaskan, proyek pipa Cisem ini berfungsi menyalurkan kebutuhan gas bumi bagi industri dan jaringan rumah tangga atau jargas. “Kalau dengan jargas ini, harganya jauh lebih murah dari LPG. Sehingga tidak ada orang bilang susah mendapatkan gas, atau harga gas LPG naik,” kata Bahlil saat ditemui usai peresmian proyek pipa Cisem tahap II di Batang, Jawa Tengah pada Senin (30/9).
Bahlil menyebut, penyaluran gas ke rumah tangga memerlukan penyelesaian proyek Pipa Cisem II. Ini dimaksudkan agar pemerintah dapat menyuplai gas bumi ke rumah tangga.
Proyek ini dikelola dalam kontrak tahun jamak atau multiyears contract. “Nilai proyeknya Rp 2,7 triliun menggunakan APBN. Tidak ada investasi, jadi bukan dari swasta ataupun BUMN. Proyek ini pemerintah yang membuat,” ujarnya.
Nilai kontrak proyek mencapai Rp2,7 triliun mencakup seluruh aspek pekerjaan konstruksi terintegrasi, dari perancangan hingga pelaksanaan. Sementara durasi pelaksanaan proyek ditetapkan selama 18 bulan, terhitung sejak penandatanganan kontrak 2 Agustus 2024.
