Ada Rencana Pembatasan, Kuota BBM Pertalite pada 2025 Turun 286 ribu Kilo Liter
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas migas menyatakan, kuota bahan bakar minyak. Pertalite pada 2025 mencapai 31.230.017 kilo liter (KL). Angka ini turun 286 ribu kilo liter dibandingkan kuota Pertalite pada 2024 sebesar 31.704.602 KL.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan penetapan kuota Pertalite 2025 berdasarkan prognosa realisasi tahun ini yang jumlahnya di bawah kuota 2024. “Hal ini disebabkan oleh penerapan QR code untuk subsidi tepat Pertalite dan mengecilnya selisih harga Pertalite dan Pertamax,” kata Saleh kepada Katadata.co.id, dikutip Senin (16/12).
Saleh mengatakan, BPH Migas berharap masyarakat yang tergolong mampu untuk menggunakan BBM non subsidi saja. Selain Pertalite, pemerintah juga menerapkan kuota 2025 untuk BBM subsidi lainnya yakni Solar sebanyak 18,8 juta KL dan minyak tanah sebesar 525 ribu KL.
Pemerintah sebelumnya mencatat, penyaluran subsidi bahan bakar minyak atau BBM telah mencapai hingga 77% kuota BBM bersubsidi hingga 17 Oktober 2024. BBM subsidi yang disalurkan ini mencakup Solar dan Pertalite.
“Konsumsi Solar mencapai 13,9 juta kiloliter (kl) atau 77,6% dari kuota, sedangkan Pertalite sebanyak 23,9 juta kl atau 75,7% dari kuota,” kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman kepada Katadata.co.id, Selasa (22/10).
Meski kuota subsidi hanya tersisa di bawah 25%, Saleh menyebut kondisi ini aman. “Per 17 Oktober 2024, kondisinya aman,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan 2023, angka konsumsi BBM Solar tahun ini lebih rendah. Menurut catatan Katadata.co.id, angka konsumsi BBM Solar per 26 Oktober 2023 mencapai 14,26 juta kl atau 83,9%, sedangkan konsumsi Pertalite cenderung stagnan di kisaran 75% dari kuota.